Jumat, 29 November 2024
spot_img

SPBU Klaim Kehabisan Stok Solar, Pengendara Boikot Jalan S Suprapto Batuaji

Berita Terkait

spot_img
Supir bus dan truk mengadu kepada anggota polsek Batujai, Bripka Harefah saat di SPBU Genta, Batuaji, Kamis (19/1). F Dalil Harahap/batam Pos

batampos – Ratusan sopir kendaraan berbahan bakar minyak solar memblokir Jalan R Suprapto, Batuaji, Kamis (19/1) pagi. Penyebabnya, para sopir kesulitan mendapatkan BBM solar. Semua SPBU mengaku kehabisan stok solar dalam waktu yang bersamaan sehingga melumpuhkan aktifitas kendaraan-kendaraan roda empat tersebut.

Pantauan di lapangan, pemblokiran jalan raya ini dimulai dari jalan depan SPBU Tembesi samping Mall Top 100. Para sopir yang sudah pusing keliling mencari solar akhir memarkirkan begitu saja kendaraan mereka di bahu jalan dengan alasan kendaraan tak bisa hidup lagi karena habisan bahan bakar.


Aksi para sopir mobil berbahan bakar solar ini sempat menimbulkan konflik dengan pengendara lain yang merasa terganggu dengan aksi mereka itu. Pengendara lain sama sekali tak bisa lewat karena seluruh ruas jalan dipenuhi mobil yang parkir.

Baca Juga: Berkah Ikan Dingkis, Semusim Cukup untuk Biaya Hidup Setahun

Pantauan di lapangan kendaraan berbahan bakar solar ini tidak saja angkutan kota dan truk pengangkut barang tapi juga bus pariwisata dan bus antar jemput karyawan perusahaan. Mereka sama sekali tak bisa mendapatkan solar sehingga memarkir begitu saja kendaraan mereka di tengah jalan.

Aparat kepolisian harus turun tangan sebab arus lalulintas lumpuh total. Setelah melakukan mediasi dengan pihak SPBU, akhirnya kebutuhan solar para sopir tersebut kembali dilayani.

Informasi yang didapat, stok solar sebenarnya ada di setiap SPBU, namun pihak SPBU enggan melayani pembelian solar karena kebijakan penggunaan kartu pengontrol pengisian BBM baru yakni Fuel Card 3.0 dari bank Bukopin.

Baca Juga: Sudah Sepekan Cucu Hilang, Nenek Nur Aini Jatuh Sakit

Pengisian solar selama ini menggunakan Brizzi dari Bank BRI dan penggantian ini tidak didahului dengan sosialisasi. Kesalahpahaman di lapangan tak bisa terelakan. Oleh pihak kepolisian, pengisian BBM solar diizinkan menggunakan kartu lama.

“Rupanya masalah pada kartu baru itu. Tadi setelah polisi datang baru terkuak. Ini apa-apaan pakai cara begini. Kalau memang pakai kartu baru ya beri dulu jeda waktu biar diurus lagi yang baru itu. Jangan dadakan kayak gini sudah begitu alasan solar habis pula,” ujar Ridwan, seorang sopir. (*)

 

Reporter : Eusebius Sara

spot_img

Update