batampos – Masyarakat pulau Buluh dan Bulang di kecamatan Bulang Lintang keluhkan padatnya aktivitas kapal-kapal besar di sekitar wilayah perairan yang menjadi jalur penyebarangan ataupun jalur mereka mencari ikan dan udang.
Pasalnya kapal-kapal yang berurusan dengan perusahaan galangan kerap mengancam keselamatan nelayan dan masyarakat di sana.
“Sering kita bicara potensi kecelakaan laut dan yang selalu diingatkan itu cuaca. Padahal kapal-kapal yang lalu-lalang di jalur pancung boat penumpang atau nelayan yang nangkap ikan juga berpotensi mengancam keselamatan masyarakat di sini,” ujar Andi Sofian, sekretaris penambang pancung Boat di Pulau Buluh saat curhat Kamtibmas dengan jajaran Polsek Bulang, Jumat (20/1/2023).
Baca Juga:Â Pelayanan Buruk, SPAM Batam Tidak Layak Minta Naik Tarif
Menurut Andi dan penambang pancung Boat lainnya, jalur penyebarangan antar pulau di sekitar Sagulung dan Bulang, harusnya bebas dari aktifitas kapal besar. Jika ini terus dibiarkan maka potensi kecalakaan semakin bertambah.
“Setahu kami jalur kapal-kapal besar itu bukan di situ. Pulau Buluh ke pelabuhan Sagulung itu padat dengan kegiatan masyarakat tapi kapal-kapal besar juga ramai. Semoga ada solusinya ke depan,” ujar Andi lagi.
Untuk keselamatan berlayar, penambang pancung Boat di Sagulung selama ini sudah meningkatkan kewaspadaan dengan melengkapi keselamatan berlayar diatas kapal seperti life jacket ataupun peralatan lainnya.
Baca Juga:Â Soal Pembatasan Gas Melon, Disperindag Batam Tidak Tahu
Namun demikian mereka tetap berharap agar instansi pemerintah terkait juga memperhatikan persoalan lalu lalang kapal-kapal besar tadi.
Menanggapi itu, Kapolsek Bulang Ipda Nurdeni Rian mengaku akan berkoordinasi dengan instansi pemangku kewenangan terkait agar ada solusi yang tepat nantinya.
“Sementara kita minta tanda tangan dari penambang atau nelayan setempat terkait keluhan tersebut. Nanti kita undang pihak terkait untuk duduk bersama,” ujar Nurdeni.(*)
Reporter: Eusebius Sara