batampos – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam menggelar Training Prebunking Google News Initiative di Aula PIH Asrama Haji, Kota Batam, Sabtu, (28/1) Training ini dilaksanakan untuk menangkal hoax sebelum tersebar ke masyarakat.
Setidaknya lebih kurang 30 jurnalis di Kota Batam dan Karimun ikut menjadi peserta dalam pelatihan ini. Jurnalis ini berasal dari berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Ketua AJI Batam Fiska Juanda mengatakan, training ini sangat perlu untuk jurnalis sebagai garda terdepan menangkal hoax. “Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman peserta sudah semangat untuk mengikuti pelatihan ini,” katanya.
Baca Juga:Â Drainase Mampet, Badan Jalan di Sagulung Rusak ParahÂ
Juanda melanjutkan, apalagi sebentar lagi kita menghadapi tahun politik 2024. Sangat memungkinkan banyak informasi beredar yang terkadang tidak benar. “Tentu jurnalis harus menyaring ini, bahkan sebelum viral di kalangan masyarakat,” kata Juanda.
Juanda berharap, pelatihan ini bisa membantu jurnalis dalam bekerja. Banyak cara mengetahui informasi apakah benar atau tidak. “Tentu program-program seperti ini akan rutin kita laksanakan, supaya meningkatkan kualitas kita bersama sebagai jurnalis,” katanya.
Training ini mendatangkan dua orang trainer dari Prebunking Google News Initiative (GNI) yaitu Adi Marsela dan Eliza Gusmeri. Kegiatan ini didukung oleh AJI Indonesia dan GNI.
Adi mengatakan, pelatihan ini juga mendorong jurnalis membentuk program cek fakta di media masing-masing. “Kami berbagi ilmu ini untuk bisa digunakan dalam profesi jurnalis kita masing-masing,” katanya.
Baca Juga:Â Dinkes Kepri Sediakan 15 Ribu Vaksin Pfizer untuk Booster Dosis Kedua
Begitu juga yang dikatakan Eliza Gusmeri. Dalam pemeriksaan fakta, selain debungking (cek fakta), prebungking berperan penting dalam membongkar misiformasi yang tersebar di internet. “Tapi sifatnya lebih memberdayakan masyarakat dan menunjukkan bagaimana informasi itu disebar dan dampaknya. Cara ini dianggap lebih efektif untuk mencegah orang terpapar informasi yang salah atau hoaks,” kata Meri.
Editor Suara.com ini menjelaskan, jurnalis berperan penting sebagai agen untuk mencegah, sekaligus mengingatkan masyarakat akan bahaya misinformasi. “Jurnalis harus memberikan informasi yang berdasarkan fakta dan benar,” katanya.
Salah seorang peserta Roma Jurnalis Tribun Batam mengatakan, mengikuti pelatihan karena ingin menambah wawasan terutama dalam menangkal hoax.
Baca Juga:Â Tim Gabungan Razia Arena Ketangkasan di Batam
Begitu juga yang dikatakan Abdul Azis Maulana Jurnalis Batam Pos. Ia mengatakan, pelatihan ini perdana diikutinya. “Semoga banyak ilmu yang bisa saya dapatkan, sehingga bisa digunakan dalam pekerjaan,” kata Azis.
Ketua Panitia Bobi Bani mengatakan, training akan berlangsung dua hari penuh mulai 28-29 Januari 2023. “Pada prosesnya peserta diberikan pemahaman secara teori di awal pelatihan. Berlanjut dengan melakukan praktik menggunakan tools dalam prebunking Batam 2023 ini,” ujarnya. (*)
Reporter : YULITAVIA