Minggu, 1 Desember 2024

Cuaca Buruk, 2 Kapal Tanker Kandas dan Tabrak Karang

Berita Terkait

spot_img
Kapal pembawa kargo kandas setelah menabrak karang di Perairan Batu Berhenti, Belakangpadang.

batampos – Kapal tanker MV. Wan Hai 215 kandas di perairan Pulau Meriam, Tanjunguncang, Batam, Sabtu (28/1) lalu. Diduga, kapal tersebut kandas karena cuaca buruk.

Kapal bermuatan kargo itu diketahui keluar jalur pelayaran hingga memasuki perairan dangkal. Setelah dua hari kandas, kapal MV. Wan Hai 215 itu pun akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim KSOP khusus Batam serta keluar dari titik kandas.


Kabid Gakkum kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) khusus Batam, Amir Makbul mengatakan kapal tersebut telah berhasil dievakuasi tim gabungan KSOP dan KPLP.

“Kemarin sudah berhasil dievakuasi, sudah keluar dari posisi kandas,” ujar Kabid Gakkum, Amir Makbul, Selasa (31/1).

Baca Juga: Kapal Tanker MV. Wan Hai 215 Kandas di Perairan Tanjunguncang

Amir menyebutkan KSOP Batam telah berhasil mengevakuasi kapal itu setelah menerjunkan dua kapal KNP dan lima kapal tugboat. KSOP memberikan pengawasan terhadap kapal MV Wan Hai.

Terkait dugaan pelanggaran hingga menyebabkan kapal keluar jalur pelayaran, Amir menyebutkan masih dalam penyelidikan pihaknya.

“Nakhodanya masih diperiksa, masih dimintai keterangan sama penyidik,” kata Amir.

Namun dari informasi awal, lanjut dia, kapal tersebut keluar jalur alur pelayaran lantaran diduga karena faktor cuaca buruk.

Kepala Sesi Keselamatan Pelayaran KSOP Khusus Batam Yuzirwan Nasution membenarkan kapal bermuatan kargo itu dikeluarkan dari titik kandas. Diakuinya, kondisi cuaca, ombak kuat dan arus kencang jadi salah satu penyebab kapal tersebut keluar dari jalurnya.

“Betul, kapal sudah dikeluarkan dari titik kandas, ” katanya.

Baca Juga: Lima Kali Dibui, Residivis Kasus Pencurian di Batam Ditembak Polisi

Sementara itu, kapal super tanker menabrak karang Batu Berhenti Belakang Padang, Batam, Rabu (1/2) dini hari. Kapal tanker dengan lambung MSC itu bertolak dari Singapura dan akan berlayar menuju Tiongkok, namun saat melintas perairan Indonesia-Singapura, kapal itu keluar jalur hingga menabrak Batu Berhenti.

Akibatnya kapal bermuatan kargo tersebut pun tak dapat bergerak. Masyarakat nelayan Belakang Padang menyebutkan kapal itu sempat menjadi perhatian warga sekitar. “Kapalnya besar, ujar Yadi, salah satu masyarakat Belakang Padang.

Saat ini, kantor distrik navigasi Tanjungpinang telah memberitahukan agar seluruh kapal memperhatikan haluan dan kecepatan saat melintasi perairan Batu Berhenti. (*)

 

 

Reporter : Rengga Yuliandra

spot_img

Update