batampos – Pemerintah Kota Batam berencana mengusulkan impor ikan Benggol untuk memenuhi kebutuhan di Batam. Pada tahap awal usulan impor diperuntukkan bagi perhotelan, sementara masyarakat belum diusulkan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan impor ikan ini merupakan antisipasi ketika pasokan terganggu, akibat cuaca ektrem.
“Selama ini ikan yang ada di pasar kan kalau sudah masuk musim angin, pada mahal dan stok sedikit. Makanya tahun ini kami coba usulkan impor. Tahap awal ini kami coba prioritaskan untuk hotel dulu,” kata Gustian, Sabtu (18/2).
Baca Juga: Asosiasi Distributor Optimalkan Pasokan Beras di Batam
Untuk kebutuhan ikan jenis tertentu mencapai 11 ribu ton per tahun. Kebutuhan ini tetap ada, namun di masa tertentu seperti angin kuat, sehingga nelayan tidak bisa melaut. Untuk itu perlu ada antisipasi stok ikan.
“Karena kebutuhan rutin kan selalu ada. Sekarang persoalannya ada musim tertentu nelayan tak bisa melaut. Makanya kami usulan impor untuk memenuhi kebutuhan hotel dulu,” ujarnya.
Gustian mengaku kebutuhan impor ini sudah disampaikan ke permintaan pusat. Saat ini pihaknya tengah menunggu kelanjutan dari usulan tersebut.
Adapun jenis ikan akan diimpor hanya beberapa jenis yang bisa dikonsumsi masyarakat Bam meliputi Ikan Benggol dan Ikan Mata Besar.
Baca Juga:Â Pendaftaran CPNS 2023 Segera Dibuka, Pemko Batam Kirim Usulan Formasi ke Pusat
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Batam, Ridwan Efendi mengatakan di musim tertentu memang pasokan untuk ikan mengalami penurunan. Untuk itu ada rencana mendatangkan ikan dari luar. Sehingga tidak ada masalah dengan pasokan.
“Memang Batam tengah kekurangan ikan. Untuk itu, harus ada solusi. Salah satunya impor ikan ke Batam,” jelasnya.
Sebelumnya, Batam juga meminta pemerintah pusat untuk membuka kran impor beras. Hal ini untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga beras.
Saat ini untuk pasokan beras ke Batam masih mengandalkan pasokan dari Cibinong, Jakarta. Masuknya beras impor diharapkan bisa menjadi solusi pasokan, dan harga.
Kepala Asosiasi Distributor Kota Batam, Aryanto mengatakan pihaknya masih mengoptimalkan pasokan beras ke Batam.
Baca Juga:Â Mantan Kepsek SMKN 1 Batam Dituntut 2 Tahun Penjara
Dalam satu bulan kebutuhan beras mencapai 12 ribu ton. Untuk itu, ketika gagal panen di daerah penghasil, pemerintah bersama distributor harus mencari jalan lain.
Hal ini agar pemenuhan kebutuhan di Batam tetap terpenuhi. Salah satunya melalui pembukaan kran impor beras bagi Kota Batam.
“Teknis tentu di BP Batam, kalau kami pengusaha siap menjalankan instruksi pusat saja. Intinya Batam jangan sampai ada kenaikan harga, dan pasokan cukup,” ungkapnya. (*)
Reporter : YULITAVIA