batampos – Pesanan kapal ke perusahaan galangan di Kota Batam mulai berdatangan di awal tahun 2023 ini. Hampir semua galangan kapal menerima pesanan pembuatan kapal.
Ketua DPC Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri Ali Ulai menuturkan, orderan kapal ini tidak serta merta membuat pengusaha galangan kapal senang, sebab masih ada persoalan yang belum bisa diselesaikan hingga saat ini.
Baca Juga:Â Beraksi di 30 TKP, Polisi Tangkap 5 Orang Spesialis Pencuri Honda Beat di Batam
Persoalan ini adalah tenaga las atau welder yang sesuai dengan kebutuhan di dunia industri galangan kapal. Perusahaan galangan kapal kekurangan tenaga welder sejak tahun 2022 lalu. Kapal-kapal pesanan sebelumnya belum selesai dikerjakan sehingga dikuatirkan menghambat proses pengerjaan pesanan kapal baru.
“Persoalan masih sama. Kita kekurangan tukang las. Galangan butuh banyak tukang las tapi sekarang susah dapat tukang las (yang sesuai),” ujar Ali, Selasa (21/1).
Untuk orderan pembuatan ataupun perbaikan kapal diakui Ali cukup banyak saat ini. Hampir setiap galangan menerima pesanan pembuatan kapal. Namun karena kekurangan tenaga las sehingga pelaku industri galangan kapal agak pesimis untuk bisa mengakomodir semua pesanan tersebut.
Baca Juga:Â Banjir Rob, Air Laut Rendam Perumahan di Tanjunguncang
“Kita sudah duduk dengan pihak pemerintah, cuman belum ada solusi untuk masalah ini. Kita masih menunggu supaya ada terobosan untuk memenuhi kuota tenaga las di Batam dan Kepri ini,” ujarnya.
Peningkatan orderan di galangan kapal ini umumnya pembuatan tongkang. Kenaikan harga komoditi nikel dan batubara jadi peluang bagi perusahaan galangan kapal di Batam untuk mendapatkan proyek pembuatan kapal tongkang. Ini terbukti sebab sudah banyak pesanan pembuatan tongkang yang masuk sejak pertengahan 2022 lalu. (*)
Reporter : Eusebius Sara
