batampos – Kasus flu burung dilaporkan terindikasi di Kamboja, yang menjangkit remaja berusia 11 tahun. Temuan ini terdengar hingga ke Kepri. Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengaku akan memasukan soal kasus flu burung ini dalam rapat bersama jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Saya akan segera rapatkan dan meminta Karantina Pertanian melakukan pengawasan,” kata Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Senin (27/2).
Meskipun begitu, Ansar mengaku masih belum menerima laporan mengenai kasus tersebut di Kepri. Ia mengatakan, akan meminta Dinkes Kepri mewaspadai temuan kasus tersebut. “Saya minta dinas terkait laporkan, jika ada gejala mirip flu burung,” tuturnya.
Baca juga:Â Polisi Periksa Arena Ketangkasan di Lubukbaja, Ini Hasilnya
Sementara itu, Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, M Bisri mengatakan sejauh ini belum ada kasus di Kepri. Tapi, Bisri mengaku langkah pencegahan akan segera diambil.
“Jika mungkin sudah memasuki negara tetangga, maka kami akan melakukan langkah-langkah. Kewaspadaan akan lebih tingkatkan dan ini tidak bisa dianggap enteng,” tutur Bisri.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) KKP Kelas I Batam, dr Romer Simanungkalit mengatakan, sudah mendapatkan instruksi dari dari Kemenkes, agar melakukan pengawasan di Pelabuhan Internasional.
“Surat edaran sudah kami terima, dan diminta melakukan pengawasan di pintu masuk (internasional),” kata Romer.
Baca Juga:Â Jaksa Pelajari Berkas Penyidikan Anggota DPRD Batam Azhari 14 Hari
Meskipun begitu, masih belum ada pengawasan spesifik, sebab di Singapura dan Malaysia belum terdeteksi. “Pengawasan khusus belum ada, sebab dua negara itu tidak ada terjangkit,” tuturnya.
Ia mengatakan, pengawasan yang dilakukan yakni melakukan pengamatan luar bagi orang yang memiliki gejala demam, flu dan batuk. Romer mengatakan kewaspadaan tterhadap negara yang terjangkit.
Namun, sampai sejauh ini tidak ada aturan khusus. Romer mengatakan masih dilakukan pengawasan umum saja.
Orang yang terjangkit flu burung H5N1 biasanya memiliki gejala seperti demam, batuk dan pilek. Nantinya jika ditemukan pada pintu kedatangan orang tersebut akan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Pengawasan kami perketat untuk negara kategori terjangkit seperti Kamboja,” tuturnya. (*)
Reporter: FISKA JUANDA