batampos – Hujan deras yang mengguyur Kota Batam dari siang hari dan intensitasnya makin tinggi sore hingga malam hari, Selasa (28/2), membuat Batam kembali dikepung banjir. Genangan air muncul di mana-mana.
Pantauan Batam Pos di sejumlah titik, salah satunya wilayah Seibeduk, tampak banjir terjadi hampir di seluruh wilayah Kaveling Mangsang dan Puri Agung.
Ada beberapa perumahan yang terendam banjir dan paling parah di Perumahan Pondok Graha. Sebagian besar warga Pondok Graha sampai harus mengungsi ke masjid di sebelah perumahan itu.
“Itu karena rumah mereka digenangi banjir yang mendekati setengah bangunan rumah,” ujar
Jhoni, warga Mangsang, kepada Batam Pos, tadi malam.
Baca Juga:Â Puluhan Rumah Warga di Galang Tenggelam
Ia menjelaskan, air mulai naik sejak sore sebab hujan tak kunjung berhenti sejak siang hari. Bahkan, semakin malam air makin tinggi sehingga permukiman yang berada di lokasi yang rendah seperti Perumahan Pondok Graha terendam banjir besar. Beberapa perumahan di sekitarnya, seperti Puri Agung juga digenangi banjir.
“Banyak yang harus ngungsi ke masjid karena rumah masuk air. Lumayan tinggi banjirnya, hampir setengah bangunan rumah,” ujar Jhoni, lagi.
Hingga pukul 23.00 malam, banjir masih tinggi dan warga yang rumahnya terendam banjir belum bisa berbuat banyak. Mereka berkumpul di masjid sembari menunggu hujan reda dan banjir surut.
Kondisi ini juga membuat warga kerepotan menyelematkan barang-barang mereka. Bahkan banyak warga yang tak sempat lagi menyelamatkan perabotan rumahnya, sehingga mau tak mau terendam banjir, seperti sofa, kendaran roda dua dan empat, serta harta benda lainnya.
Baca Juga:Â Jalan Trans Barelang Galang Putus, Begini Kondisinya Sekarang
Warga sekitar menyebut, lokasi yang digenangi banjir tersebut selama ini memang lokasi rawan banjir sebab lokasinya yang lebih rendah dibanding lokasi lainnya. Sistem drainase yang tidak berfungsi maksimal akibat tersumbat sampah dan tanah semakin memperburuk lingkungan sekitar.
Banjir tak kalah hebatnya juga terjadi di kawasan Botania 1. Bahkan, ruas jalan di depan Mal Botani 1-KFC hingga di depan Perumahan Marbella-Masjid An Nur, air setinggi lutut orang dewasa. Ruas jalan tersebut tak ubahnya sungai yang menghanyutkan apa yang ada di tepi jalan, salah satunya drum pertamini.
Sejumlah pengendara juga terpaksa turun mendorong kendaraan mereka yang macet akibat kebanjiran. Pengendara lainnya terpaksa masuk ke jalur jalan di depan ruko di kanan dan kiri jalan.
“Tak bisa lewat, parah kali banjirnya,” ujar Hasanuddin.
Banjir di kawasan ini selain karena intensitas hujan yang tinggi, juga diduga akibat pengerjaan ruas jalan di sekitar bundaran bandara, sehingga drainase induk yang terhubung drainase Botania 1 tidak lancar.
Baca Juga:Â Rumah Terendam Banjir, Warga Seibeduk Mengungsi ke Masjid
Kondisi serupa juga terjadi di ruas jalan dari Simpang Frengky ke arah Panasoic Batam Centre. Tepatnya di depan sekolah Basic-samping Poltek Batam. Ruas jalan ini tak ubahnya sungai dengan ketinggian air sebatas pinggang orang dewasa.
Pantauan Batam Pos, tak sedikit kendaraan yang terjebak banjir. Hanya kendaraan tinggi seperti truk pengangkut kontainer yang mampu melewati kawasan itu.
Banjir parah juga terjadi Simpang Helm Legenda Malaka belakang. Tepatnya dari perempatan lampu merah Executive Industri hingga mendekati Kawasan Industri Citra Buana III Batam Center.
Satu ruas jalan di kawasan itu tak bisa dilewati karena banjir sebatas pinggang orang dewasa. Titik lainnya, ruas Jalan Pelayaran, tepatnya di depan Perumahan Ansley Park, Batam Center.
Selain itu, banjir juga menggenangi Jalan Raja Ali Kelana. Sejumlah kendaraan roda empat terjebak dan tak berani melalui genangan air, lantaran cukup tinggi.
Salah seorang pengendara, Galih, menuturkan sejumlah kendaraan roda empat terpaksa harus berhenti karea air mengalir cukup deras.
“Roda dua malah akhirnya harus melawan arus jika ingin menuju ke arah Jalan Raja Isa atau Laksamana Bintan,” urainya.
“Banyak juga kendaraan yang mogok saat berusaha melewati banjir,” tambahnya.
Baca Juga:Â Kurang Pencegahan, DBD Mewabah di Batuaji dan Sagulung
Ia juga menyaksikan sejumlah pria sempat berdatangan untuk membantu kendaraan yang mogok akibat terjebak banjir. “Tapi sayang mereka memanfaatkan kondisi ini untuk mendapatkan sejumlah uang dari pengendara yang terjebak banjir,” ujarnya.
Tak cuma itu, sejumlah warga juga melaporkan di Bengkong Swadebi juga tergenang banjir. “Bahkan sudah ada yang masuk ke dalam rumah.”
Pantauan Batam Pos di wilayah lainnya, antara lain, ruas jalan menuju Pelabuhan Sagulung juga tergenang. Kondisi ini makin menyulitkan pengendara karena kondisi jalan rusak parah.
Jalan rusak parah ini terlihat mulai dari depan Kawasan Industri Latrede hingga Pelabuhan Sagulung. Kerusakan paling parah di sekitar Kampung Pokok Jengkol.
Lurah Seibinti Jammil sebelumnya mengakui kerusakan jalan tersebut. Dalam musrenbang tingkat kecamatan sebelumnya sudah diajukan perbaikan.
“Itu jalan provinsi. Rusak parah memang dan sering terjadi kecelakaan. Semoga masuk prioritas musrenbang tahun ini,” kata Jamil.
Sementara itu, pantauan untuk banjir dan genangan air saat hari hujan kemarin juga terlihat di sepanjang Jalan R Suprapto dan Brigjen Katamso, Tanjunguncang. Meskipun tak begitu parah namun genangan air ini tetap merepotkan pengendara.
Baca Juga:Â Belum Terdaftar Sebagai Pemilih, Hubungi Pantarlih di RT Masing-masing
Masih banyak titik banjir lainnya. Hingga berita ini dibuat, hujan masih terjadi dan jumlah titik banjir terus bertambah. Kondisi ini kontras dengan kebijakan Pemko Batam yang memperluas jalan, namun drainase induk belum berfungsi secara maksimal.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Batam, Yumasnur, yang dihubungi tadi malam tentang langkah yang akan diambil mengatasi banjir tersebut, belum memberikan jawaban.
Namun, sejumlah alat berat sudah dikerahkan ke berbagai titik sejak muncul banjir besar beberapa pekan lalu. Salah satunya di pertigaan Perumahan Duta Mas-Kampungair Batam Center. Sejak siang hingga sore hari, alat berat ini melakukan normalisasi drainase induk.
“Memang masih banjir di depan Asley Park, tapi alhamdulillah, tak setinggi beberapa pekan lalu. Pekan lalu meluber ke Perumahan Duta Mas dan Legenda Bali,” ujar Thalita Salsabila, warga Legenda Malaka yang sempat berkunjung ke temannya di Perumahan Duta Mas, kemarin petang.
Sementara itu, data citra satelit yang dipublikasi BMKG Batam, terlihat wilayah Sumatra dan Kalimantan terdapat tanda titik angin tekanan rendah dan tampak juga pusaran angin tidak jauh dari perairan Kalimantan Barat dan perairan Natuna-Anambas.
Tak hanya itu, Citra Satelit juga mendeteksi kumpulan awan hujan tebal di sekitar perairan Selat Malaka hingga Laut Natuna Utara. Hal ini mengakibatkan kawasan ini dilanda hujan deras, termasuk Batam.
Masih data BMKG, kondisi angin kancang dan hujan deras masih akan berlangsung sampai 2 Maret mendatang. Hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di seluruh wilayah Kepri. (*)