Minggu, 17 November 2024

Aktifitas Proyek Pematangan Lahan Perburuk Kondisi Jalan S Parman Seibeduk

Berita Terkait

spot_img
Jalan S Parman, Seibeduk rusak parah, Kamis (3/2). F Dalil Harahap/batam Pos

batampos – Jalan S Parman Seibeduk dalam kondisi rusak parah. Aktifitas cut and fill lahan perbukitan disebut sebagai penyebab kerusakan jalan utama bagi masyarakat Seibeduk tersebut.

Kerusakan terjadi hampir di seluruh ruas jalan S Parman dan titik kerusakan yang paling parah di depan Perumahan Nusa Indah. Di tempat itulah proyek cut and fill terjadi. Hilir mudik truk pengakut material tanah disebut biang dari kerusakan akses jalan utama tersebut. Truk-truk bermuatan berat ini mengangkut material tanah dari lokasi pemotongan bukit di samping Perumahan Nusa Indah untuk dibawa ke lokasi penimbunan di Tanjungpiayu Laut.

“Sudah lama itu proyek cut and fill itu. Truk tanah hilir mudik untuk bawa tanah ke Piayu Laut. Aspal jalan semua pada kopek. Jalan jadi lubang dan bergelombang. Sudah hancur jalan S Parman ini sejak proyek itu berjalan. Tolonglah ini diperhatikan,” ujar Safri, warga perumahan Bida Ayu, Seibeduk.

Baca Juga: Jalan S Parman Seibeduk Semakin Rusak Parah

Kondisi jalan saat ini semakin buruk sebab, hujan yang mengguyur Batam sepanjang, Selasa (28/2). Lubang semakin besar karena tergenang air dan dilalui kendaraan. Belum lagi material tanah yang terbawa arus ke bahu jalan juga membuat jalan jadi licin dan berlumpur.

“Paling bahaya itu kalau hujan rintik. Ceceran tanah jadi becek dan licin. Sudah banyak korban (pemotor yang jatuh). Ini karena proyek cut and fill itu. Semoga segera ditanggapi pemerintah,” ujar Ismail, warga lainnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Mochamad Mustofa sebelumnya juga menyoroti masalah kerusakan jalan tersebut. Pendapatnya sama dengan warga. Aktivitas cut and fill di kawasan Nusa Indah disebut sebagi penyebab rusaknya Jalan S Parman Seibeduk. Banyaknya kendaraan yang mengangkut tanah yang lalu lalang, membuat jalan semakin berlubang.

“Apakah ini sudah punya izin atau belum, kalau sudah punya izin, yang jalan hancur ini akan jadi tanggungjawab siapa. Karena sudah memakan korban dan terakhir semalam itu ada empa orang yang jatuh,” katanya.

Baca Juga: Komplotan Pencuri di Batam Incar Kaum Gay, Korbannya Diperas

Ia mengungkapkan, Jalan S Parman itu merupakan jalan yang menjadi kewenangan dari Pemerintah Provinsi. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda Pemprov Kepri, untuk memperbaikinya dan menyerahkan ke Pemko Batam maupun BP Batam.

Untuk itu, Mustofa berharap tidak ada lagi perdebatan terkait dengan kewenangan jalan tersebut. Sebab, saat ini jalan tersebut sudah banyak memakan korban laka lantas.

“Cut and fill salah satu penyebab jalan itu menjadi tambah hancur. Apakah DLH sudah memberikan izin atau belum,” katanya.

Ia menambahkan, Dishub Batam juga harus turun tangan dalam permasalahan ini. Dengan memeriksa seluruh KIR kendaraan yang melintas.

“Kami juga berharap dari pihak kepolisian membantu kami untuk penindakan,” imbuhnya. (*)

 

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Kota Mandiri Renggali Cicilan Mulai Rp660 Ribuan

Update