batampos – Peredaran barang bekas, seperti sepatu dan pakaian di Batam mulai langka. Akibatnya, sejumlah pedagang kini beralih profesi.
Kelangkaan barang bekas ini berawal saat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri menindak 2 unit kontainer berisikan balpres atau barang bekas. Ditambah intruksi Presiden Joko Widodo untuk mencabut impor pakaian bekas.
“Dalam dua minggu ini barang (balpres) tak masuk. Jadi tak ada yang mau dijual” ujar Jhon, salah seorang pedagang barang bekas di Batuaji, Jumat (17/3/2023).
Baca Juga:Â Satu Lagi Rute Baru di Bandara Internasional Hang Nadim Batam
Jhon mengaku akibat langkanya barang bekas ini, ia terpaksa beralih profesi menjadi sopir taksi online.
“Di toko cuma ada barang lama, siapa yang mau beli. Sekarang jadi sopir taksi,” katanya.
Hal senada disampaikan Ismail, pedagang bekas lainnya. Ia mengaku untuk menghidupi keluarga kini bekerja sebagai ojek online.
Baca Juga:Â Infrastruktur Membaik Investasi Menurun
“Kadang siang masih bukak toko, sambil aplikasi (ojek online) dihidupkan. Gak ada barang dan pembeli lagi,” katanya.
Ia mengaku pedagang barang bekas kini bukan hal yang menjanjikan. Sebab, barang bekas yang branded atau bermerek sudah tak didapati lagi.
“Pemain (penyelundup) sudah pada takut. Karena ada larangan keras dari aparat-aparat,” ungkapnya.(*)
Reporter: Yofi Yuhendri