Minggu, 24 November 2024

Pelabuhan Batuampar Makin Modern; Punya STS Crane, 1 Jam Muat 35 Kontainer

Berita Terkait

spot_img
Satu unit ship to shore (STS) crane tiba di pelabuhan batuampar, Minggu (9/4).

batampos – Badan Pengusahaan (BP) Batam terus memodernisasi Pelabuhan Batuampar. Minggu (9/4), BP Batam mendatangkan satu unit ship to shore (STS) crane. Kedatangan STS Crane ini, semakin meningkatkan pelayanan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar.

STS crane ini dapat mengangkut satu kontainer hanya dengan waktu 2 menit saja. Sehingga, dalam waktu satu jam, aktivitas bongkar muat bisa sebanyak 35 kontainer.


STS crane ini diangkut dari Pelabuhan Pohang Korea Selatan, menggunakan Kapal Dong Bang Giant No 1. Peralatan itu diproduksi oleh Korin Corporation.

Baca Juga: Arus Mudik di Bandara Hang Nadim Mulai Terasa, Ini Harga Tiket Pesawat dari Batam

Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi mengatakan, STS Crane ini sudah dipesan sejak tahun 2022 lalu. Pemesanan kontainer ini, sengaja dilakukan untuk mewujudkan Pelabuhan Batu Ampar yang lebih modern kedepannya.

“Pelabuhan Batuampar sudah beroperasi puluhan tahun, namun bertahun-tahun menggunakan crane manual,” kata Rudi.

Oleh sebab itu, Rudi berinisiatif memodernisasi Pelabuhan Batuampar. Salah satunya dengan mendatangkan alat-alat canggih, yang dapat membantu percepatan dan pelayanan di Pelabuhan Batuampar.

“Teknologi sudah cukup canggih, kami order ini tak lain karena ingin memenuhi kebutuhan Kota Batam dengan teknologi, yang tidak boleh ketinggalan dengan negara lain,” kata Rudi saat ditemui di Pelabuhan Batu Ampar, Minggu (9/4).

Baca Juga: Harga Bahan Pokok Naik Jelang Lebaran, Pemko Batam Gelar Pasar Murah di 10 Titik

Lalu lintas kontainer di Pelabuhan Batuampar yang mencapai 600 ribu lebih kontainer per tahun. Keberadaan STS crane ini, akan semakin meningkatkan bongkar muat.

Rudi mengatakan, keberadaan alat ini dapat menyelesaikan banyak masalah. “Tentu kalau ini berjalan baik tahun depan kita harapkan sudah menambah lagi,” tuturnya.

Begitu juga dengan area container yard yang saat ini sudah dibangun dengan target seluas 20 hektar. Sehingga, Batam menjadi hub logistik akan semakin cepat tercapai. Dengan kata lain, Batam saat ini sudah siap untuk menjadi tempat penitipan kontainer bagi siapapun.

“Sudah dititip boleh dibawa keluar tanpa proses lagi karena Batam adalah Free Trade Zone. Daerah kawasan bebas yang barang apa saja boleh masuk. Hari ini mungkin kontainer masuk hanya kebutuhan warga atau masyarakat Kota Batam, kedepannya Batam akan menjadi hub logistik untuk negara atau daerah lain di Indonesia sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Ramadan Bulan Penuh Berkah, Polsek Sekupang Berbagi Takjil

Jika Batam sudah menjadi Hub Logistik, maka apa yang telah ditargetkan pemerintah pusat kepada dirinya sudah bisa diwujudkan dari sisi darat.

Sementara dari sisi laut, ia berharap kepada instansi terkait juga ikut mendukung memberikan pelayanan bagi pemilik barang. Terutama pelayanan dari segi kapal pandu dan sebagainya. Sehingga ada estimasi waktu yang bisa diperhitungkan oleh pemilik barang.

“Artinya dari sisi daratnya sudah teramankan dan sudah ada rasa kepercayaan dari mereka. Dan dari sisi laut, saya titip kepada Kepala KSOP mudah-mudahan nanti kapal tunda dan segala macam juga harus ada waktu yang tepat. Sehingga orang yakin karena waktu adalah segalanya bagi pebisnis,” tuturnya.

Ia menambahkan, dari sisi darat dan laut bisa dijalankan dengan baik, maka kedepannya pemilik barang akan berlomba-lomba untuk menitipkan barangnya di Batam. Begitu juga nanti untuk di Bandara Hang Nadim yang sudah disiapkan.

“Sehingga nanti tidak terjadi sesuatu yang akan menghambat, karena waktunya yang terlalu lama. Ini adalah awal dan kita akan menambah terus. Semoga Allah memberikan jalan terbaik buat kita, kita hanya bisa berusaha tapi Allah yang memutuskan usaha kita ini,” ujarnya. (*)

 

 

Reporter: FISKA JUANDA

spot_img

Baca Juga

Update