batampos – Polemik taksi online dengan taksi pangkalan di pelabuhan Telaga Punggur memicu kemarahan warga kampung tua Punggur.
Amarah warga kampung tua Punggur memuncak lantaran adanya kalimat oknum driver online yang melontarkan kalimat ratakan kampung tua saat menggeruduk pelabuhan Fery Domestik Punggur untuk mencari pelaku persekusi taksi online yang terjadi, Minggu (9/4/2023).
Adanya pernyataan tersebut justru menyulut amarah warga kampung tua Punggur. Tak terima dengan celotehan tersebut, puluhan warga menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang Kampung Tua, Kelurahan Kabil, Kecamatan Nongsa, Senin (10/4/2023).
Baca Juga: Janji akan Dipacari, Pekerja Galangan Kapal Cabuli Siswi SMA
Dalam orasinya, warga Kampung Tua mengecam keras tindakan salah satu oknum taksi online khususnya Maxim yang menyatakan mau meratakan atau menghabiskan kampung tua.
Tak sampai disitu saja, buntut permasalahan ucapan itu, warga Kampung Tua menyatakan sikap bahwa menolak taksi online mangkal dan menjadikan titik antar jemput penumpang di wilayah Kampung Tua Telaga Punggur.
Selain itu, warga juga menuntut pihak taksi online untuk mencabut pernyataannya yang dinilai melukai perasaan warga Kampung Tua.
Usai melakukan pernyataan sikap, warga kampung tua itu pun mendatangi Polsek Nongsa.
Baca Juga: Disnaker Batam Bantah Persulit Urus ID CPMI
Menyikapi polemik yang terjadi, humas Asosiasi Driver Online Batam (ADOB), Zaenal, mengatakan, aksi gabungan komunitas driver online saat itu hanyalah bentuk solidaritas untuk membela rekannya yang dipersekusi taksi pangkalan.
“Menurut kami itu perbuatan keji, teman kami mendapat penumpang dan dijemput didepan halte namun sejumlah taxi pangkalan justru memaksa menurunkan penumpang dan mempersekusi rekan kami,” ujar Zaenal, Selasa (11/4/2023).
Terkait adanya pernyataan dari sala satu rekan kami yang menyulut amarah warga kampung tua, kata dia itu hanyalah bentuk luapan amarah saat aksi di lapangan.
Ia meminta agar warga kampung tua tidak terprovokasi dengan kalimat yang dilontarkan oknum driver tentang celoteh ratakan kampung tua.
“Kami menyadari itu dapat meluaki perasaan warga, namun dari kami tidak ada niat untuk memicuh perpecahan hingga seperti ini. Kami hanya menjalankan pekerjaan kami menjemput dan mengantarkan penumpang sesuai orderan yang kami dapat,” ungkap Zaenal.
Baca Juga: Dilirik Investor, Rempang dan Galang Dikembangkan Jadi Kawasan Ekonomi Baru
Terkait permasalahan yang terjadi di Punggur, kata dia tidak ada niat kami untuk menggangu aktivitas masyarakat di sekitar Pelabuhan Telaga Punggur khususnya kampung tua.
Ini semua terjadi karena tindakan semena-mena taksi pangkalan yang selalu mengancam dan mengganggu kami dalam mencari sesuap nasi.
“Kami hanya membela kawan-kawan kami yang diperlakukan dengan sewenang-wenang, diancam dan penumpang kami diambil paksa. Kejadian ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada solusi untuk kami, ” ujarnya.
Driver online Batam meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas memberantas premanisme di sekitar Pelabuhan Punggur yang selama ini dilakukan oleh oknum-oknum taksi pangkalan.
“Kami driver online Batam meminta maaf yang sedalam dalamnya dan setulus-tulusnya atas ucapan ataupun tindakan kami baik sengaja atau pun tidak sengaja yang mungkin telah merugikan masyarakat sekitar Pelabuhan Telaga Punggur khususnya warga kampung tua baik langsung maupun tidak langsung,” ujarnya.(*)
Reporter: Rengga Yuliandra