batampos – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam dituntut untuk lebih kreatif mencari anggaran. Itu karena rumah sakit ini menyandang status sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang mana harus bisa pengelolah keuangan sendiri.
Ini artinya rumah sakit ini diberi keleluasaan yang fleksibel untuk mencari uang sendiri demi memenuhi kebutuhan operasionalnya.
Subsidi dari Pemerintah Daerah telah dikurangi hanya untuk bantu sebagian biaya pemeliharaan serta pembayaran air dan listrik. Sementara kebutuhan lain termasuk gaji pegawai honor harus dipenuhi secara mandiri.
Baca Juga:Â Perusahaan Singapura Tertarik Investasi di KEK Kesehatan dan Pariwisata di Batam
“Itu karena rumah sakit ini BLUD. Diberi keleluasaan mengelola keuangan sendiri. Kami dituntut kreatif agar semua ini bisa berjalan dengan lancar. Sebagian besar kebutuhan di sini harus dipenuhi sendiri termasuk tunjangan tenaga honorer,” ujar Direktur RSUD Embung Fatimah, Raden Roro Sri Widjayanti Suryandari.
Dijelaskan Sri, sebagai BLUD tentunya rumah sakit berplat merah ini dituntut untuk lebih kreatif dengan pengelolaan keuangan. Upaya untuk mendapatkan pemasukan yang telah dilakukan sudah cukup banyak.
Baca Juga:Â Lapas Batam Komitmen Kembangkan Bakat Warga Binaan untuk Kemandirian
Selain pemasukan dari biaya pengobatan pasien, jajaran rumah sakit ini juga rutin memberikan Diklat kepada instansi atau lembaga lain, serta membuka jasa layanan kerja sama dengan rumah sakit lainnya.
“Tenaga medis dan pegawai kita disini berkompeten semua jadi itu juga kita manfaatkan untuk memberikan layanan jasa kerja sama atau Diklat dengan pihak lain. Kedepannya kita coba untuk semakin kreatif lagi,” tutur Sri.
Baca Juga:Â Ini Penyebab Utama Inflasi di Kepri, Batam Tertinggi Inflasinya
Seperti diketahui rumah sakit bertipe B ini memiliki sekitar 700 pegawai dan tenaga medis dan sebagian besarnya adalah tenaga honorer yang jumlahnya sekitar 400 orang.
Anggaran untuk tenaga honorer ini cukup besar dan harus dipenuhi oleh pihak RSUD sendiri sehingga butuh kreatifitas untuk bisa mengelola keuangan sendiri.(*)
Reporter: Eusebius Sara