Sabtu, 23 November 2024

Jalan Kaki Menuju Borobudur, Batam Menjadi Persinggahan Bhante dari Thailand

Berita Terkait

spot_img
Para Bhante saat melakukan doa bersama umat di ruang pertemuan di D’Steam Batam, Senin (8/5/2023)

batampos – Kota Batam menjadi persinggahan 30 Bhante atau Biksu yang melakukan perjalanan spiritual thudong dari Thailand.

Sebelumnya para biksu ini sudah melakukan perjalanan spiritual dengan berjalan kaki di Malaysia dan Singapura.


Perjalanan ritual ini dalam kepercayaan agama Budha dinamakan thudong. Para peserta thudong mayoritas adalah para Biksu.

Namun, para Biksu juga tidak menutup atau menghalangi bagi umat Budha lainya yang ingin melakukan perjalanan bersama mereka.

Perjalanan kali ini diikuti oleh setidaknya lebih dari 30 bhikkhu yang dimulai pada tanggal 23 Maret 2023. Perjalanan ritual dari para pemuka agama Budha tersebut, dimulai dari Nakhon Si Thammarat, Thailand.

Baca Juga: Investasi di Batam Tumbuh Positif, PMA dan PMDN Naik Ratusan Persen

Di Indonesia, Bhante akan melakukan perjalanan dari Jakarta, Cirebon, Semarang, Magelang dan puncak perjalanan akan berakhir di Candi Borobudur. Perjalanan ritual ini merupakan rangkaian dari Perayaan Waisak.

Bhante Kantadhammo, salah satu Bhikkhu Thudong yang berasal dari Indonesia menuturkan, rata-rata perjalanan yang harus ditempuh oleh para bhikkhu kurang lebih dari 45 kilometer per hari. Dalam perjalanan ritual seperti ini, para Bhikkhu juga men-sejalankan ritual untuk makan satu kali dalam sehari semalam.

“Para Banthe memulai berjalan kaki dari Bangkok menuju Borobudur pada tanggal 23 Maret 2023 lalu. Dari Bangkok hingga Borobudur diperkirakan 2.606 kilometer perjalanan, dan itu ditempuh sekitar 60 hari. Jadi, rata-rata setiap hari harus bisa menempuh jarak kurang lebih 45 kilometer,” tutur Banthe Kantadhammo, saat di temui pada acara ramah tamah, disalah satu restoran di kawasan Nagoya Batam, Senin (8/5/2023) malam.

Banthe yang biasa juga disapa Banthe Wawan ini menuturkan untuk Thudong saat ini semua bhante berjumlah 30 orang, untuk informasi lebih lanjut bisa mengunjungi VW Borobudur.

Baca Juga: 12 Pelanggaran yang Bakal Ditilang Manual, Diberlakukan Mulai Pekan Ini

Banthe Wawan menjelaskan, saat tiba di Batam, para Banthe disambut oleh panitia dan umat. Pada tanggal 9 Mei 2023 pukul 14.00 WIB rombongan thudong melanjutkan perjalanan ke Jakarta melalui perjalanan udara. Saat di Jakarta, para Banthe akan beristirahat di Cetya Pannasikha.

Dari Jakarta, kemudian Thudong dilanjutkan menuju ke beberapa kota dan sampai di kota Cirebon. Rencana tinggal di Cirebon selama tiga hari karena akan melakukan beberapa acara, termasuk kedatangan para guru dan kepala wihara dari Thailand dengan total 13 bhikkhu.

Tanggal 20 Mei sore hari, setelah siang kedatangan para guru di kota Cirebon, sore kita diundang oleh Sultan Kesepuhan untuk silaturahmi.

Tanggal 21 Mei akan ada acara Pindapata, makan bersama, Sanghadana di Sekolah Sariputta Cirebon hingga selesai. Dan Maha Kassapa Thera, untuk acara serah terima tanah ke Sangha, Blessing sekretariat dan Buddha rupang.

Baca Juga: Kemenag Minta PPIH Batam Beri Perhatian Lebih Kepada JCH Lansia

Akan hadir tokoh semua agama seperti, Islam, Kristen, Protestan, Hindu dan lainnya, selain itu, staf pemerintahan juga ikut hadir. Pada tanggal 22 pagi setelah makan, para guru akan melepas kita melanjutkan perjalanan ke Jawa Tengah

Di setiap Thudong, Banthe Wawan memaparkan, para Banthe telah membuktikan bahwa, toleransi umat beragama di dunia masih sangat tinggi, bahkan dibeberapa negara juga masih sangat terjaga. Dalam perjalanan, para Banthe berani menepis isu negatif tentang sifat ekstrim pada agama tertentu.

“Salah satu tujuan perjalanan ritual ini adalah untuk mempererat toleransi. Dan kami sudah membuktikan bahwa toleransi di dunia masih sangat tinggi. Bahkan, nanti setibanya kami di pulau jawa, kami diundang oleh Habib Lutfi. Untuk tinggal dan bermalam di pesantren mereka,” ungkap Banthe Kantadhammo.

Sementara itu, salah seorang tokoh Prabu Diaz mengatakan biksu thudong mulai dari Thailand, Malaysia, Singapura, dan berakhir di Borobudur Indonesia.

Baca Juga: Pergerakan Penumpang di Bandara Hang Nadim Meningkat, Jadi Sinyal Positif Pertumbuhan Ekonomi Batam

“Batam menjadi persinggahan mereka, sebelum melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Jadi saya cukup antusias mereka bisa menyinggahi Batam. Mungkin nanti ke depannya mereka juga bisa menggelar thudong di Batam,” ujarnya.

Sebelumnya, Ia bertemu dengan salah satu Bhante yakni Bhante Wawan yang menceritakan panjangnya perjalanan para biksu pada ritual Thudong termasuk di beberapa Negara Islam di Timur Tengah.

“Ternyata tahun 1957 sudah ke berbagai negara Islam. Nah Indonesia kok belum. Setelah saya pelajari, saya nyatakan ke Bhante Wawan, Thudong harus di Indonesia. Sepanjang ini benar, saya semangat dan yakin bisa,” tuturnya.

Para peserta Thudong akan memulai rutenya dari Jakarta hingga ke Candi Borrobudur pada puncak perayaan Waisak 2023.

Tak hanya itu, rombongan para Bhante juga akan disambut oleh Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah.

“Termasuk diajak ke pesantren dan rumahnya Habib Luthfi di Pekalongan. Paginya akan dijamu. Beliau yang menawarkan,” ucap Prabu. (*)

 

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Baca Juga

Update