Rabu, 27 November 2024
spot_img

Disbudpar Kota Batam Gelar Seminar, Datangkan Sejarawan Nasional Anhar Gonggong

Berita Terkait

spot_img
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, saat mengisi acara Forum Komunikasi Bidang Pemasaran Pariwisata, belum lama ini. Foto: Disbudpar untuk batampos.co.id

batampos – Kota Batam memiliki banyak tradisi dan budaya yang cukup menarik. Sayangnya, nilai-nilai budaya ini lambat laun makin jarang dikenal oleh generasi muda. Karena itu, perlu upaya agar budaya ini tetap ada dan lestari serta menjadi bagian dari kehidupan anak cucu nanti.

Semangat itu yang mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam bakal menggelar Seminar Budaya dengan tema, “Membangkitkan Kembali Nilai-Nilai Budaya Melayu Pada Generasi Muda Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau”. Kegiatan ini rencananya akan digelar di Golden View Hotel, Bengkong, 19-20 Mei 2023 mendatang.


Baca Juga: Potensi Besar Kolaborasi Rusia dan Batam

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan, kegiatan tersebut sesuai amanah Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu.

“Seminar ini sebagai pedoman bertindak, bagaimana tindakan kita dalam mencegah hilangnya rasa kebudayaan nasional dan daerah,” katanya, Sabtu (13/5).

Seminar ini akan diikuti 50 peserta yang berasal dari penggiat budaya, guru, dan tokoh masyarakat atau pemerhati budaya. Disbudpar Batam akan mengundang narasumber yang berpengalaman di bidangnya yakni Anhar Gonggong, sejarawan nasional dari Jakarta; budayawan, Yusmar Yusuf; juga budayawan Melayu Kepri, Abdul Malik; dan sejarawan Melayu, Aswandi Syahri, yang akan menjadi narasumber seminar.

“Selain seminar, kami juga akan menampilkan batik Batam, kuliner, dan kerajinan tudung manto. Salah seorang pegawai dari Disbudpar Batam akan memperagakan cara membuat tudung manto,” terangnya.

Baca Juga: Jaga Kekompakan Demi Pertumbuhan Ekonomi Kota Batam

Ia berharap, dengan kegiatan ini nantinya didapat rekomendasi agar warisan budaya di Tanah Melayu ini terus dapat hidup di tengah derap kemajuan zaman.

“Semoga ini menjadi kesadaran bersama bahwa menjaga budaya itu bukan hanya tanggung jawab generasi tua, tapi perlu melibatkan kaum muda,” pungkasnya. (*)

 

 

Reporter: Ratna Irtatik

spot_img

Update