Kamis, 28 November 2024
spot_img

Daftar 22 Infrastruktur yang Dibangun BP Batam Hingga 2024

Berita Terkait

spot_img
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi (kemeja biru) meninjau progres pembangunan dan peningkatan ruas jalan arteri yang menghubungkan Batuampar hingga Batubesar, Nongsa. Foto: BP Batam untuk Batam Pos

batampos – Pembangunan infrastruktur memberikan peranan yang sangat penting dalam menggeliatkan investasi di Kota Batam. Pembangunan infrastruktur terus digesa hingga 2024 mendatang, ada 22 infrastruktur jalan dibangun hingga 2024 mendatang.

Untuk mendukung Kota Batam sebagai tujuan berinvestasi, hingga tahun 2024 mendatang akan ada 22 proyek infrastruktur jalan yang akan dilaksanakan.


“Dari 22 proyek pembangunan infrastruktur jalan tahun 2023 hingga 2024, terdiri dari 5 kegiatan prioritas nasional dan 17 kegiatan prioritas BP Batam,” ujar Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.

Baca Juga: Ada Kebakaran Hubungi 08116060113, Damkar BP Batam Siap Meluncur

Tuty menjelaskan, 5 proyek kegiatan prioritas nasional yang akan dilaksanakan hingga 2024 mendatang yakni:

1. Pembangunan jalan koridor utama dari simpang Laluan Madani hingga ke Simpang Bundaran Punggur.

Jalan ini, akan dibangun sepanjang 9 kilometer dan akan dibangun 3 lajur kiri dan tiga lajur kanan. Sehingga nantinya akan menjadi 5 lajur kanan dan kiri.

2. _embangunan Jalan Yos Sudarso tahap III. Dimana pembangunan sepanjang 1,2 kilometer ini akan dimulai dari simpang Bengkong hingga underpass Pelita.

3. Jalan koridor utama sepanjang 2,6 kilometer dari Bundaran Punggur hingga ke Simpang Bandara Hang Nadim. Jalan ini merupakan jalan, juga akan dibangun 3 lajur kiri dan kanan.

4. Pembangunan bundaran punggur dengan diameter bundaran 100 meter yang belum termasuk badan jalan.

5. Bundaran bandara, dengan diameter bundaran 100 meter yang belum termasuk badan jalan.

Baca Juga: 8 Negara Eropa yang Menanamkan Modalnya di Batam

17 proyek prioritas BP Batam yakni:

1. Jalan Hang Jebat dari Simpang Batu Besar hingga Simpang Turi sepanjang 5,5 kilometer
2. Jalan Yos Sudarso Tahap 4 mulai dari underpass Pelita hingga Nagoya Gate sepanjang 1,2 kilometer
3. Jalan Hang Jebat tahap 2 dari Simpang Batu Besar ke Simpang Polda Kepri sepanjang 3 kilometer
4. Pembangunan jalan Hang Tuah dari Simpang Bandara ke Simpang Batu Besar sepanjang 3,6 kilometer
5. Jalan Hang Kesturi sepanjang 3,4 kilometer
6. Jalan Alternatif Bandara 1,2 kilometer
7. Jalan Kawasan Industri Kabil 1,3 kilometer
8. Simpang Sei Harapan 0,3 kilometer
9. Peningkatan Jalan Hang Lekiu sepanjang 12 kilometer
10. Jalan Todak-Kerapu (ruas gerbang keluar Pelabuhan Batu Ampar) sepanjang 1,8 kilometer
11. Jalan Duyung sepanjang 2,6 kilometer
12. Jalan Gajah Mada Tahap III (Dari SPBU Vitka hingga Sei Harapan) 3,1 kilometer
13. Jalan dan drainase di Kawasan Industri Kabil sepanjang 2,9 kilometer
14. Revitalisasi landscape Bundaran Sijori Batam.
15. Pembangunan Fly Over Sei Ladi hingga Simpang Laluan Madani sepanjang 2,5 kilometer.

Baca Juga: Realisasi PMA Triwulan I 2023 di Batam, Singapura dan Hong Kong Masih Dominan

Dimana, proyek pembangunan Fly Over Sei Ladi – Bundaran Madani ini merupakan proyek pembangunan gagasan dari Muhammad Rudi sebagai perwujudan mimpi bebas dari kemacetan dan mengurangi kendaraan yang melintas di Jembatan Sei Ladi.

Sebagaimana diketahui, jembatan Sei Ladi sudah berusia hampir 50 tahun. Sehingga jika jembatan itu terus digunakan dan dilalui oleh kendaraan berat, tentu akan membahayakan.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, pengembangan dan pembangunan jaringan jalan akan tetap menjadi prioritas pihaknya dalam agenda pembangunan 2021.

Sebab, menurutnya, infrastruktur perlu terus dibangun untuk menggerakan ekonomi masyarakat dan menjadikan Batam berdaya saing sebagai kota tujuan investasi.

“Untuk mempercepat ekonomi, maka pertama yang dilakukan BP Batam dan Pemerintah Daerah saat ini adalah dengan meningkatkan infrastrukturnya, utamanya adalah jalan-jalan utama,” kata Muhammad Rudi di Batam Centre.

Ia melanjutkan, pembangunan infrastruktur jalan ini perlu segera dibenahi untuk merespons kebutuhan masyarakat dan para pelaku usaha.

Jika kemacetan terus saja terjadi, maka akan mengakibatkan membengkaknya biaya produksi dan tersendatnya sirkulasi barang serta jasa. Tentu saja hal ini tidak baik bagi citra Batam sebagai kawasan yang ramah investasi.

“Namun dengan adanya pembangunan infrastruktur juga harus diikuti dengan kesadaran semua pihak untuk menjaga sarana dan prasarana infrastruktur yang sudah dibangun,” pesan Muhammad Rudi.(*)

spot_img

Update