batampos – Di tengah persiapan KEK Kesehatan di Batam, tenaga kesehatan didorong meningkatkan kompetensi dokter spesialis anesti.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan saat ini banyak warga negara Indonesia yang berobat keluar negeri, tidak terkecuali warga Batam.
Ia mendorong peningkatan profesionalisme para dokter spesialis anestesi dan dokter lainnya dalam menyambut KEK Kesehatan yang tengah dalam persiapan.
Menurutnya, dengan meningkatnya kompetensi para dokter anestesi, diharapkan akan semakin berkualitas pelayanan kesehatan di Kota Batam.
Baca Juga:Â Wisman Ramai Datang ke Batam, Turis Singapura Masih Dominan
“Tentu kita sangat berharap ini semakin mendorong kompetensi para dokter spesialis anestesi di Kepri, khususnya di Kota Batam,” ungkap Rudi, Senin (15/5).
Peningkatan pelayanan kesehatan yang semakin membaik akan memberikan kontribusi bagi perekonomian Kota Batam.
Saat ini tidak dipungkiri banyak WNI yang berobat ke luar negeri. Tidak saja soal pelayanan, namun juga tenaga medis yang berkompeten. Ia berharap Batam bisa menjadi salah satu pusat layanan kesehatan seperti negara tetangga. Sehingga warga Batam atau kota lainnya tidak perlu ke luar negeri untuk berobat.
“Bila pelayanan kesehatan kita semakin baik tentu wisatawan yang datang ke Batam, akan senang. Mereka akan datang kembali untuk mendapatkan pelayanan kesehatan itu,” tambah Rudi.
Rudi menegaskan telah meluncurkan konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Kota Batam. Rumah sakit yang beroperasi dalam wilayah KEK ini tentu akan dilengkapi fasilitas atau peralatan kesehatan terkini sehingga tugas dokter dalam mendiagnosa dan mengobati pasien akan semakin baik.
Baca Juga: DLH Siapkan Layanan Pengaduan Sampah dan Penjemputan Sampah Bersih ke Rumah
“KEK Kesehatan ini juga kita luncurkan terkait dengan ketersediaan kelengkapan peralatan pendukung medis. Dalam wilayah KEK ini kita ingin peralatan tersebut dapat masuk dengan mudah dan dengan biaya yang lebih murah. Soalnya banyak peralatan dan kelengkapan medis yang harganya sangat mahal,” papar Rudi.
Bahkan, kata Rudi, untuk kelengkapan suatu ruangan terapi yang komplit, anggarannya bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Hal ini karena sejumlah peralatan harus diimpor dari luar negeri.
“Tapi kita juga perlu menyiapkan SDM kesehatan kita sehingga KEK Kesehatan ini nanti benar-benar berkontribusi besar bagi masyarakat dan perekonomian Kota Batam,” ungkap Rudi disambut tepukan para dokter yang hadir.
Rudi juga memaparkan mengenai pembangunan jalan dan Bandara Hang Nadim, yang suatu saat diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Batam. Untuk itulah berbagai sektor pendukung lainnya perlu disiapkan termasuk kesehatan sehingga membuat pengunjung ke Batam, semakin nyaman.
“Ini tentu diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi kita. Baru dibuka akses pasca Covid-19 ini saja, ekonomi Batam sudah tumbuh di atas rata-rata nasional dan provinsi. Apalagi bila pembangunan infrastruktur ini sudah selesai nantinya. Untuk itulah, masyarakat dan semua sektor harus bersiap menyambut dan mendukung terwujudnya Batam Kota Baru yang lebih baik bagi kita semua,” ungkap Walikota Rudi disambut aplaus para dokter.
Sebelumnya Ketua IDI Kepri Dr Rusdani mengucapkan terima kasih atas dukungan Wali Kota Batam terhadap profesi dokter dan bidang kesehatan lainnya. Dia juga berharap kepengurusan Perdatin yang baru dapat mendorong peningkatan kompetensi spesialis anestesi.
Anestesi sendiri adalah pelayanan dokter agar pasien tidak merasakan sakit saat menjalani operasi. Di antara tindakan spesialis anestesi adalah pembiusan sebelum tindakan operasi.
“Tentu dengan dukungan pemerintah, ke depan dokter lokal tetap berjaya, dan tidak kalah saing dengan dokter luar,” ujarnya. (*)
Reporter: YULITAVIA