batampos – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, menyebutkan, inflasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) di Triwulan I Tahun Anggaran (TA) 2023 relatif terkendali.
Kerja sama antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan kepada daerah mulai dari Walikota, bupati, hingga gubernur di Kepri bersama-sama dalam mengendalikan inflasi.
Seperti pelaksanaan operasi pasar yang merupakan salah satu pengendali inflasi. Tito mengakui sangat jarang menjumpai daerah melakukan operasi pasar di satu wilayah.
“Ini di Kepri saya lihat tujuh kabupaten/kota melaksanakan operasi pasar. Ini jarang saya jumpai. Saya apresiasi Pak Gubernur sudah mengarahkan daerah menggelar operasi pasar,” kata Tito dalam rapat bersama kepala daerah di Kepri.
Baca Juga: Ini Penjelasan PLN Batam Terkait Pemadaman Listrik di Kawasan Industri
Tito juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Kepri, karena inflasi di Kepri sampai bulan April 2024 itu relatif terkendali 4,09 persen. Angka itu dibawah nasional sebesar 4,33 persen.
Ia menambahkan, dengan hasil yang dicapai tersebut yang sangat diperlukan adalah konsistensi. Hal ini sangat penting untuk mengendalikan inflasi ini secara serius, setelah adanya gejolak secara global seperti pasca COVID-19 dan lainnya.
Tito menyebutkan penyebab inflasi itu bisa disebabkan pasokan yang tidak lancar atau akses pengiriman ke daerah terkendala. Kedua hal ini bisa dipecahkan dengan koordinasi dengan Forkopimda.
Baca Juga: Kepala BP Batam: Pergerakan Penumpang Memberikan Efek Positif Bagi Ekonomi Kota Batam
“Artinya dengan terkendalinya inflasi, harga-harga barang dan jasa di Provinsi Kepri relatif terkendali. Itu semua merupakan kerja sama yang baik dan solid dalam mengendalikan inflasi di daerah. Saya setiap Senin rapat dengan kepala daerah untuk memantau pergerakan inflasi ini,” ujarnya
Ia menjelaskan, lebaran tahun ini di Provinsi Kepri berjalan dengan baik. Pemenuhan kebutuhan Komoditi jelang lebaran dan selama bulan puasa juga berjalan dengan baik. Ketersediaan daging sapi, ayam, cabai sangat baik, dan tidak ada kelangkaan.
“Begitu juga dengan harga yang cukup stabil. Itu semua berkat kerja keras dari Gubernur, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Bupati/Wali Kota se-Kepri semua bagus,” ucapnya.
Begitu juga kata Tito untuk pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri yang berada di angka enam persen atau melebihi target nasional yang hanya 5,3 persen.
Baca Juga: Sidang Perkara Dugaan Korupsi SIMRS BP Batam Ditunda Karena Pembelaan Terdakwa Belum Siap
“Cukup bagus dan ini artinya sudah mulai bergerak pembangunan, swasta juga sudah mulai jalan juga, ini terus didorong,” katanya.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan, kinerja bersama kepala daerah mengantarkan Kepri dalam capaian terbaik. Pengendalian inflasi menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo yang harus dilaksanakan di daerah.
“Paparan tadi sangat jelas, bahwa Kepri cukup baik dalam mengendalikan inflasi. Saya juga apresiasi kinerja kepala daerah dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang bergerak bersama dalam mengendalikan inflasi di Kepri,” ujarnya.
Capaian dan hasil baik ini menjadi acuan bagi Kepri dalam merumuskan langkah-langkah pengendalian inflasi agar terus berada di zona aman, begitu juga dengan pasokan hingga menjaga stabilitas harga.
“Intinya pasokan cukup, harga stabil. Ini yang menjadi penekanan dari Pak Mendagri tadi,” tutupnya.(*)
Reporter: Yulitavia