Selasa, 26 November 2024

Berkat Satu Anak Ini, 4 Anak Tenggelam di Tanjunguncang Bisa Diselamatkan

Berita Terkait

spot_img
Evakuasi anak tenggelam di Tanjung Uncang, akibat memancing.
Karyawan PT Bandar Abadi Shipyard mengevakuasi anak tenggelam saat memancing di Tanjunguncang. F Polsek Batu Aji untuk batampos.

batampos – Dalam kejadian anak tenggelam di perairan Tanjunguncang atau persisnya di dekat kawasan PT Bandar Abadi Shipyard, Rabu (24/5) siang, ada tujuh orang yang berangkat bersama. Enam orang turun ke laut memancing menggunakan perahu, sementara satu orang memilih tetap di darat.

Informasi yang didapat, keenam anak ini warga Kampung Cunting dan Perumahan Pluto. Mereka memancing di sekitar perairan dekat kawan PT Bandar Abadi menggunakan satu perahu kecil. Saat berada di tengah laut, perahu mereka disenggol kapal besar yang melintasi perairan tersebut. Keenam anak berserta perahu mereka tenggelam.


Baca Juga: 6 Anak Tenggelam di Tanjunguncang, 2 Belum Ditemukan

“Satu anak yang tunggu di darat berusaha berteriak minta tolong karena enam kawannya beserta perahu tenggelam. Empat orang berhasil diselamatkan, dua lainnya masih hilang sampai sore ini,” ujar Suwardi, warga di lokasi kejadian, sore kemarin.

Empat anak yang selamat satu diantaranya dalam kondisi kritis karena kebanyakan minum air saat tenggelam. Mereka dirawat di rumah sakit.

Kapolsek Batuaji Kompol Restia Octane Guchy menuturkan, pencarian kedua korban yang hilang masih terus berlanjut bersama tim gabungan dari Basarnas. “Empat orang sudah diselamatkan, tinggal dua orang. Ini lagi dalam pencarian,” ujar Guchy.

Informasi lain yang didapat, keenam bocah yang tenggelam ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Keenam remaja ini adalah Adrian kelahiran tahun 2006, Josua Keso kelahiran tahun 2005, Johanes Yaswan kelahiran tahun 2003 dan Delpin kelahiran tahun 2004.

Baca Juga: Seorang Wanita Tewas Tenggelam di Pantai Sekilak Nongsa

Kemudian, Aidil kelahiran tahun 2004 dan M Jerdian Ferdion kelahiran tahun 2008. Dua orang ini yang belum ditemukan.

Saat berangkat mereka ada tujuh orang, namun satu diantara mereka memilih menunggu di darat. Satu orang inilah yang meminta bantuan warga dan pekerja galangan untuk menyelematkan rekan-rekannya saat perahu mereka tenggelam disenggol kapal. (*)

 

 

Reporter: Eusebius Sara

spot_img

Baca Juga

Update