Kamis, 28 November 2024
spot_img

Harga BBM Turun, Batam Terendah

Berita Terkait

spot_img
Karyawan SPBU mengisi BBM di kendaraan konsumen. PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, kembali melakukan penyesuaian harga jual produk-produk BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) di Kepri. Foto: Pertamina untuk Batam Pos

batampos – Harga beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) mengalami penurunan, per 1 Juni. Penurunan harga BBM ini merata di seluruh Indonesia. Penurunan harga setiap BBM berbeda.

Dari seluruh Indonesia, beberapa jenis BBM di Batam paling terendah. Harga pertamax di Batam turun menjadi Rp 11.900. Pertamax Turbo menjadi 12.900. Pertalite masih tetap Rp 10 ribu. Pertamina Bio Solar Rp 6.800. Dexlite Rp 12 ribu dan Dex Rp 12.600.


Penyesuaian harga BBM ini, adalah komitmen dari Pertamina untuk mengevaluasi harga jual produk-produk BBM non subsidi. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menjelaskan, harga BBM non subsidi sifatnya fluktuatif.

Baca Juga: 4 Rute Baru di Bandara Hang Nadim, Salah Satunya Batam ke Lombok

Penyesuaian harga BBM non subsidi berdasarkan tren dan mekanisme pasar. “Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak,” kata Alfian.

Ia mengatakan, harga BBM Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya minyak mentah, publikasi MOPS dan Kurs. Semua itu, demi menjamin keberlangsungan penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air.

Alfian mengatakan, harga terbaru ini berlaku mulai per 1 Juni. Penyesuain harga terbaru BBM non subsidi ini, kata Alfian sudah sesuai dengan Kepmen ESDM nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas, Kepmen nomor 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi BBM non subsidi.

Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kata Alfian, mendapatkan penugasan pendistribusian BBM hingga ke pelosok negeri.

Baca Juga: Layanan SIM di Polresta Barelang Tutup Selama 4 Hari

Ia mengatakan, pertamina berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan BBM, berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability.

“Harga kompetitif ini tidak hanya berlaku di kota-kota besar namun ke seluruh pelosok negeri. Harga ini kami tentukan sudah dengan mempertimbangkan aspek pemenuhan energi masyarakat dan aspek bisnis lewat margin yang bebas ditentukan setiap badan usaha,” ujarnya. (*)

 

Reporter: FISKA JUANDA

spot_img

Update