batampos – Sebanyak 10.639 Kepala Keluarga (KK) di Kota Batam diketahui tidak memiliki jamban dan masih berperilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, menyebutkan, hal itu berdasarkan verifikasi Tim Dinas Kesehatan. Sehingga kata dia, dibutuhkan 10.639 unit jamban yang akan digunakan oleh 10.639 kepala keluarga.
“Terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung Pemerintah Kota Batam dalam mewujudkan Kota Sehat. Semoga dengan kontribusi dan kolaborasi ini kebutuhan jamban di Kota Batam bisa terpenuhi,” tuturnya, saat meninjau lokasi Pembangunan Jamban yang merupakan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Tanjunguma, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga: Sopir Truk Penabrak Anggota Polisi di Batuaji Terancam 6 Tahun Penjara
Jefridin mengatakan, BRI memberikan CSR untuk pembangunan 650 unit jamban. Di RT 01 RW 05 Kelurahan Tanjung uma akan dibangun sebanyak 23 unit.
“Atas nama Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Saya mengucapkan terimakasih kepada BRI yang telah mendukung Pemerintah Kota Batam dalam mewujudkan kota sehat. Insyaallah 650 unit jamban ini pembangunannya akan disebar di 12 kecamatan,” sebutnya.
Katanya, untuk meningkatkan level Kota Batam sebagai Kota Sehat masih terdapat tantangan yang perlu pembenahan, salah satunya adalah perilaku BABS.
Baca Juga: Warga Batam Keluhkan Layanan Akta Kelahiran dan KK Masih Manual
Ia menjelaskan, agar masyarakat tidak buang air besar sembarangan diperlukan penyediaan sarana sanitasi. Ini menurutnya harus dimulai dari komunitas terkecil yakni rumah tangga.
Dengan harapan tidak ada lagi perilaku BABS di masyarakat Kota Batam baik di daerah hinterland maupun mainland.
Baca Juga: Salat Iduladha di Batam Dipusatkan di Tiga Titik
“Untuk penyediaan jamban ini memakai Teknologi Tepat Guna (TTG) sebagaimana yang direkomendasikan Kementrian Kesehatan RI. Penyediaan TTG ini merupakan solusi yang sangat tepat dan efektif. Karena memiliki daya tampung 10 tahun dengan kapasitas 6-7 anggota keluarga,” jelasnya.(*)