batampos – Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) mencatat hingga Mei 2023 ada 521 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) prosedural telah bekerja di luar negeri dan di dominasi ke negara Malaysia.
“Data adalah rekapitulasi Januari sampai Mei 2023 dan dari jumlah tersebut sektor pertanian dan perkebunan masih menjadi dominan pilihan para PMI tersebut,” ujar Kepala BP3MI Kepri, Kombes Amingga, Senin (12/6).
Amingga menjelaskan pada penempakan secara mandiri ada berjumlah 62 orang sementara P to P berjumlah 457 orang dan Re-entry 2 orang.
Baca Juga: Sekda Kota Batam Minta Semua Perangkat Daerah memiliki SOP Administrasi
Pada sektor pertanian ada sebanyak 270 orang lalu bidang konstruksi 143 orang dan bidang Industri pengolahan 58 orang.
Sedangkan Retail & perhotelan 20 orang, Welder 17 orang, Pertambangan 6 orang, Kesehatan/careworker 3 orang dan Peternakan 3 orang serta Domestik 1 orang.
“Sejak berakhirnya pandemi COVID-19 untuk penempatan PMI terjadi peningkatan di banding 2022 ada sebanyak 332 orang sementara tahun 2023 hingga Mei sajan ada sebanyak 521,” ungkapnya.
Baca Juga: Usai Penggeledahan di Batam, KPK Tetapkan Andhi Pramono Sebagai Tersangka
Menurutnya ini menjadi hal positif, masyarakat sudah mulai menyadari dan memahami untuk bekerja menjadi PMI harus berangkat secara prosedural.
“Dari hal ini kita dorong agar seluruh Pemda setempat melakukan vokasi, keterampilan pada masyarakat, apalagi calon pekerja tersebut,” katanya.
Baca Juga: Indahnya Desain Bandara Hang Nadim, Sebegini Nilai Investasinya
Ia menegaskan ini bukan hanya kewajiban dari Disnaker saja, akan tetapi ada juga peran dari SKPD lainnya, dinas pendidikan terkait dengan masalah vokasi/keterampilan, dinas sosial terkait dgn reintegrasi sosialnya.
“Menjadi dilema apabila peran dari pemerintah daerah setempat tidak mau memberikan sosialisasi dan edukasi kepada warganya. Jadi yang berangkat resmi banyak, yang berangkat gak resmi juga banyak,” tutupnya.(*)
Reporter: Azis Maulana