Rabu, 27 November 2024

Air SPAM Mati, Warga Batam Ambil Air Kubangan Untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi: Warga menanmpung air kubangan akibat krisis air bersih. Foto: Yashinta/Batam Pos

batampos – Krisis air membuat warga terpaksa mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Mulai menampung air, membeli air galon, mengambil air di kubangan, hingga menampung air di depan fly over Laluan Madani.

Kebutuhan air bersih di Kota Batam beberapa waktu terakhir memang sering tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan distribusi air yang sekarang dikelola SPAM (Sistem Pengelolaan Air Minum) Batam tidak efektif.


Seperti yang dirasakan warga Bengkong Sadai yang terpaksa menimba air di genangan yang ada di halaman salah satu proyek bangunan. Hujan yang turun sejak Minggu (18/6) memenuhi galian sedalam setengah meter itu.

Baca Juga: Cerita Warga Batam saat Air Mati Berhari-hari

Beberapa warga terpaksa harus mengambil air kubangan demi mencukupi kebutuhannya. Warga tampak menggunakan ember, galon air minum dan jerigen. Selain itu mereka juga menggunakan gayung untuk memasukkan air tersebut hingga wadahnya penuh.

Air kubangan tersebut berasal dari hujan. Lokasinya tepat di lahan kosong Bengkong Sadai disebelah Kantor Lurah.

Ada beberapa titik lubang yang sudah di gali oleh pengembang di lapangan tersebut. Lahan tersebut memang akan dibangun untuk pembuatan rumah toko (ruko).

“Kemarin hujan jadi warga langsung berburu ambil air dari galian itu. Cukup membantu untuk keperluan sementara warga,” ujarnya, Senin (19/6).

Keluhan warga ini sudah terjadi sejak tiga hari lalu. Meskipun sekarang sudah mengalir, namun warga cukup kesal dengan gangguan suplai air bersih ini.

Baca Juga: Perekrutan PMI Ilegal ke Timur Tengah Dari Mulut ke Mulut, Dijanjikan Upah Rp 4,5 Juta

Kondisi juga diperparah dengan lambatnya respon dari pengelola air di Batam. Warga meminta dikirimkan Tanki untuk kebutuhan warga, tapi air tangki datang hanya untuk Masjid.

“Mati air tak mengalir sering kali terjadi, bahkan berhari-hari. Bulan lalu air juga mati selama 3 hari,” kata Ocha warga Bengkong Sadai yang dijumpai di lokasi dekat galian.

Ia berharap kalau bisa jangan mati air hingga berhari-hari. Warga beli air bersih juga mahal. Semua aktivitas terganggu, mulai mau mandi, masak, nyuci, dan lainnya.

Baca Juga: PPDB SMK Ditutup, SMA Masih Buka untuk Jalur Zonasi

Hal yang sama juga dilakukan, warga Batamcenter hingga Baloi Kolam, air di parit Simpang Jam atau Laluan Madani menjadi alternatif, tidak mengalirnya air di permukiman mereka.

Ia menjelaskan, dalam sekali pengambilan air yang ia angkut dengan sepeda motor itu juga untuk tetangganya yang membutuhkan. Menurutnya, parit Simpang Jam tersebut memang kerap menjadi alternatif warga saat air SPAM Batam tak mengalir.

“Kami pada antre untuk menunggu air ini. Lumayan sementara ini,” sebutnya. (*)

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Baca Juga

Update