batampos – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Batam menerima 1.200-an pendaftar selama PPDB berlangsung. Jumlah pendaftar ini jauh melebihi kuota daya tampung yang ada yakni hanya 546 orang.
Kepala SMKN 1 Deden Suryana mengatakan proses seleksi PPDB berjalan sesuai dengan petunjuk teknis PPDB Dinas Pendidikan Provinsi Kepri. Artinya peserta yang lolos disesuaikan dengan kriteria dari masing-masing jalur PPDB yang diambil. Jalur prestasi misalkan akan diurutkan sesuai dengan nilai akademik siswa selama belajar di bangku SMP.
“Semua sudah diatur dalam Juknis PPDB. Kita sekolah tinggal ikut saja. Kuotanya tetap sama seperti yang keluar di juknis yakni 546 orang,” kata Deden.
Baca Juga:Â Pemprov Kepri Ajukan 800 Formasi Guru PPPK Tahun 2023
Sesuai dengan juknis PPDB yang ada, untuk tingkat SMK peserta PPDB memilih tiga jurusan. Satu diantaranya adalah jurusan pertama atau prioritas yang dipilih oleh peserta. Namun penentuan jurusan yang diambil tetap kebijakan sekolah dan panitia PPDB Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.
“Ada tiga pilihan jurusan yang harus dipilih dan jika lolos PPDB, apapun jurusan yang keluar ya harus terima. Tidak bisa dipaksakan harus jurusan ini atau jurusan itu,” ujar Deden.
Jika memang jurusan yang keluar tidak sesuai dengan keinginan peserta PPDB, maka peserta bisa mengajukan pengunduran diri dan bisa mendaftar lagi di PPDB jalur zonasi SMA.
Baca Juga:Â Biaya Pasien COVID-19 Ditanggung BPJS Kesehatan
Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri cabang Batam Kasdianto juga menyampaikan hal yang sama. Peserta PPDB yang tidak lolos PPDB SMK bisa kembali melanjut pendaftaran di PPDB SMA jalur zonasi nanti.
Untuk kuota daya tampung SMKN 1 Batam, lanjut Deden, sudah sesuai formasi dan kemampuan daya tampung lokal sekolah yang ada. Sebanyak 546 siswa yang akan diterima ini untuk mengisi 17 rombongan belajar yang telah disediakan.
“17 rombel ini untuk 12 teknik kejuruan yang ada,” ujar Deden.
Untuk teknik kejuruan yang ada di SMKN 1 Deden merincikan, teknik permesinan sebanyak 72 siswa untuk dua lokal, teknik pengelasan kelas industri sebanyak 25 orang, teknik pengelasan kelas reguler sebanyak 36 orang, teknik elektronika industri kelas SBI sebanyak 30 orang, teknik elektronika industri kelas reguler sebanyak 72 orang untuk dua rombel, teknik komputer dan jaringan kelas industri Telkom sebanyak 25 orang.
Teknik kelas komputer dan jaringan kelas industri kelas AXIO sebanyak 25 orang, teknik komputer dan jaringan kelas reguler 36, teknik Otomasi industri kelas industri Schneider sebanyak 25 orang, teknik Otomasi industri kelas reguler sebanyak 108 orang, teknik mekatronika kelas industri TDK sebanyak 20 orang dan teknik mekatronika kelas reguler sebanyak 72 orang. (*)
Reporter : Eusebius Sara