Senin, 25 November 2024

5 Jemaah Haji Embarkasi Batam Meninggal Dunia di Tanah Suci

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Jemaah Calon Haji kloter tiga Embarkasi Batam saat meninggalkan Asrama Haji Batam. Hingga hari ke-33 operasional haji, pukul 9.00 Waktu Arab Saudi (WAS), tercatat jumlah jemaah haji yang meninggal di tanah suci berjumlah lima orang. Foto:  Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Jemaah haji Embarkasi Hang Nadim Batam yang meninggal dunia di Tanah Suci kembali bertambah satu orang, Minggu (25/6/2023).

Hingga hari ke-33 operasional haji, pukul 9.00 Waktu Arab Saudi (WAS), tercatat jumlah jemaah haji yang meninggal di tanah suci berjumlah lima orang.


“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun telah meninggal dunia jamaah asal Riau. Semoga almarhum diterima Allah SWT. Total sudah lima jamaah Embarkasi Hang Nadim Batam meninggal di tanah suci, ” ujar Kordinator Media Center Haji (MCH) Embarkasi/Debarkasi Hang Nadim Batam Syahbudi, kemarin.

Baca Juga: Keributan Pecah di Bandara Hang Nadim

Terbaru, jemaah haji yang wafat di Makkah atas nama Umy Kalsum Abu Kasim, jemaah haji kloter 22 Batam asal Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Almarhum wafat 21 Juni 2023 pukul 15.45 di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

“Semoga amal ibadah diterima disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggal senantiasa diberi kesabaran, ” lanjut Syahbudi.

Sebelumnya, Yeni Artati binti Raja Yusoef. Jemaah asal Kloter 13 Embarkasi Hang Batam meninggal di Rumah Sakit Al-Noer Makkah. Jemaah berusia 63 tahun tersebut berasal dari Muara Lembu, Kuantan Singingi.

Baca Juga: Nelayan Bintan Berusia 72 Tahun, Ditemukan Selamat di Pantai Nongsa Batam

Jemaah dengan No Porsi 400084210 dirujuk ke Runah Sakit Al Noer Makkah pada 16 Juni 2023 karena penurunan Kesadaran akibat penyempitan saluran pernafasan karena infeksi paru.

Diketahui, almarhumah yang berangkat bersama suami Mastur Angan Kamil pada tanggal 1 Juni 2023 tersebut akan dimakamkan di Kota Makkah.

“Saat ini kami masih menunggu pihak Maktab membawa kami ke RS untuk penandatanganan berita acara kematian dan persetujuan penyelengaaraan jenazahnya, ” tambah Syahbudi.

Baca Juga: Bisa Lihat Pemadangan Singapura, Ini 5 Kuliner Favorit dari Belakangpadang

Syahbudi mengatakan bagi jemaah yang meninggal sebelum pelaksanaan puncak haji, petugas akan melaksanakan badal hajinya. Ia menambahkan, Wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah dan Mina, melempar jumrah, tawaf Ifadah merupakan rangkaian puncak haji yang akan banyak menguras energi jemaah.

Pada tahun 2023, populasi jemaah lanjut usia (lansia) mencapai 30 persen lebih disertai jemaah kategori risiko tinggii (risti), dan penyandang disabilitas.

“Saya berharap, menjelang puncak haji, para jemaah lansia, risti dan penyandang disabilitas tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali. Ada berbagai rukhsah atau keringanan ibadah yang bisa di manfaatkan jemaah untuk mencegah timbulnya mudarat, ” imbuhnya.

Adapun jemaah haji Riau yang meninggal menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji Subani Firdaus Samad Thaha No. Porsi 0400084499 Asal Kota Pekanbaru tergabung dalam BTH – 08, Yeni Artati binti Raja Yoesoef (63 Th) No. Porsi 400084210 Berasal dari Kuantan Singingi tergabung dalam BTH – 13.

Baca Juga: Ada 2 Ribu Kasus Laka Kerja di Batam Sepanjang Tahun 2023

Sholeh Bin Tarwan Abdullah, 82 JCH kloter 15 BTH asal Siak meninggal di Rumah Sakit King Faishol Arab Saudi dan terakhir, Nurdin Shalahuddin Bin Selamat jemaah haji asal Bengkong, Batam meninggal dunia di Rumah Sakit Annoor Makkah, Selasa (13/6) sekitar pukul 07.30 Waktu Arab Saudi.

“Semoga Allah SWT mengampuni dosanya dan dilapangkan kuburannya, ” pungkas Syahbudi.(*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Baca Juga

Update