batampos – Usai terlibat keributan di kawasan bandara, puluhan driver online mendatangi Mapolresta Barelang, Minggu (25/6) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka melaporkan kejadian yang menimpa 4 orang driver.
“Ada 4 korban. Satu kena pukul, dua kena lemparan batu, satu lagi mobilnya dirusak,” ujar Penasehat Aliansi Driver Online Batam (ADOB), Wijaya di Mapolresta Barelang.
Ia menjelaskan keributan tersebut berawal dari pemasangan plang titik penjemputan. Pemasangan itu dinilai cacat hukum bahkan dilakukan sepihak.
“Itu yang pasang taksi bandara. Sampai sekarang tidak ada kesepakatan titiknya,” katanya.
Baca Juga:Â Keributan Pecah di Bandara Hang Nadim
Menurut Wijaya, plang tersebut hanya sebagai titik sementara yang digunakan driver online untuk menunggu penumpang.
“Disitu titik menunggu, supaya tidak menimbulkan kemacetan. Bukan titik jemput,” ungkapnya.
Selain pemasangan plang, kata Wijaya, driver taksi hingga kini masih melakukan intimidasi terhadap penumpang yang akan menggunakan taksi online.
“Seharusnya, kalau penumpang sudah lewat gerbang, itu hak untuk dijemput, asal tidak menimbulkan kemacetan,” ungkapnya.
Baca Juga: Penyebab Taksi Online dan Bandara Ribut, Perkarakan Hal Ini
Untuk itu, sambung Wijaya, pihaknya berharap ada kepastian titik jemput pengambilan penumpang di bandara ini. Ia meminta pemerintah melibatkan seluruh pihak terkait, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Kami punya hak yang sama. Kebijakan apapun akan kami ikuti. BIB sebagai pemilik lahan akan kita dengarkan,” tutupnya. (*)
Reporter: YOFI YUHENDRI