Senin, 25 November 2024

PPIH Embarkasi Batam Salurkan Rp 11,8 Miliar Living Cost Untuk 3.899 Jemaah Haji

Berita Terkait

spot_img
Suasana haru terlihat saat keberangkatan Jemaah Calon Haji kloter pertama Embarkasi Batam di Asrama Haji Batam, Rabu (24/5). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Operasional pemberangkatan jemaah haji di Embarkasi Batam telah selesai dengan diberangkatkannya kelompok terbang (Kloter) BTH 34 sebagai kloter terakhir dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Jeddah, Jumat (23/6).

Dari pelaporan yang disampaikan oleh Petugas Seksi Living Cost, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam menyebutkan telah menyalurkan uang living cost sebanyak Rp 11.813.970.000 kepada 3.899 jemaah calon haji Embarkasi Batam yang terdiri dari Provinsi Kepri dan Kalbar sepanjang operasional pemberangkatan pada 23 Mei sampai dengan 23 Juni 2023.


Sementara untuk jemaah Embarkasi Antara dari Provinsi Riau dan Jambi mereka menerima uang living cost dari Embarkasi Antara masing-masing.

Setiap jemaah menerima uang living cost sebesar Rp 3.030.000 atau jika dikurskan dalam bentuk riyal kurang lebih 700 Riyal untuk biaya hidup selama di Tanah Suci.

Baca Juga: Mutasi Pejabat Tinggi, Wakapolda Kepri Dijabat Brigjen Pol Asep Safrudin

Living cost diberikan dalam bentuk rupiah melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Batam Business Center setibanya jemaah di Asrama Haji BP Batam. Di Embarkasi Batam tersedia 2 counter penukaran uang yang difasilitasi oleh BRI dan BSI jika jemaah ingin langsung menukarkannya ke mata uang riyal.

Wakil Ketua III PPIH (Petugas Penyelenggara Ibadah Haji) Embarkasi Batam Abu Sufyan mengatakan living cost ini dapat digunakan jemaah untuk membayar dam/denda, membeli kebutuhan konsumsi ataupun oleh-oleh saat kembali pulang ke Tanah Air.

“Jemaah juga dapat memanfaatkan living cost untuk membeli makanan saat layanan konsumsi di Makkah dihentikan sementara selama 3 hari pada tanggal 7, 14, dan 15 Zulhijah 1444 H, menjelang dan sesudah puncak ibadah haji,” kata Abu Sufyan.

Embarkasi Batam memberangkatkan sebanyak 12,403 jemaah haji ke Tanah Suci yang berasal dari 4 provinsi yakni Kepri, Kalbar, Riau, dan Jambi dan terbagi ke dalam 34 kloter. Dari data uang living cost tersebut, 3.899 jemaah di antaranya masuk Asrama Haji BP Batam sebelum diberangkatkan ke Bandara Hang Nadim.

Baca Juga: Pemko Batam Berencana Menambah RKB di SDN 09 Batuaji

Salah satu anggota Seksi Living Cost, Umi, menceritakan penyerahan uang living cost kepada jemaah tidak semudah yang diperkirakan. Petugas harus memastikan jemaah yang menerima living cost benar-benar diberangkatkan ke Tanah Suci.

Penyerahan uang living cost dilakukan saat jemaah baru saja tiba di Asrama Haji, berbarengan dengan pelayanan pemeriksaan kesehatan, penyerahan paspor, dan gelang identitas. Terkadang ada jemaah yang sudah menerima living cost tetapi kemudian masuk observasi nakes karena sakit, bahkan ada yang tunda dan batal berangkat, maka uang living cost yang sudah diterima jemaah tersebut harus langsung diambil kembali.

“Apalagi kalau antara jadwal kedatangan jemaah dan pemberangkatan singkat, petugas harus standby dalam waktu tersebut,” kenangnya. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Baca Juga

Update