Minggu, 17 November 2024

Kasus Demam Berdarah di Batam Turun Signifikan

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi. Foto: Jawapo.com

batampos – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Batam menunjukkan tren penurunan. Memasuki bulan ke enam tahun 2023 ini, Dinas Kesehatan Kota Batam mencatat hanya ada 217 kasus DBD. Jumlah tersebut berbeda jauh jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Alhamdulillah dibandingkan tahun lalu angkanya turun signifikan. Dimana pada periode tahun lalu atau sampai 4 Juli 2023 ada sekitar 500 kasus DBD di Kota Batam,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Rabu (5/7).

Ia menambahkan, di tahun ini kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Januari. Yakni sebanyak 65 kasus.

Selanjutnya, selama Februari hanya ditemukan sebanyak 46 kasus, serta di bulan Maret ada 44 kasus. Angka tersebut terus menurun, dimana pada Mei 2023 ada 19 kasus dan Juni 2023 hanya 19 kasus.

Baca Juga: Jalan Utama ke Kampung Piayu Laut Masih Terputus

“Selanjutnya bulan Juli ada sampai dengan 4 Juli 2023 ini ada 9 kasus DBD. Penderita DBD mayoritas masih dari kelompok usia produktif yakni berusia antara 15-44 tahun,” terang Didi.

Dilanjutnya, dari ratusan kasus sepanjang tahun ini diketahui, satu orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia akibat DBD.

Diketahui, satu pasien meninggal ini adalah anak usia 9 tahun warga Citra Pandawa, Buliang Kecamatan Batuaji. Pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Graha Hermine.

“Sebagian pasien ini rawat jalan, ada juga rawat inap namun tidaklah banyak, ” ungkap Didi.

Baca Juga: Ini Nama Polisi yang Terkena Anak Panah di Tangki Seribu dan Kondisinya Kini

Turunnya kasus DBD di Kota Batam ini juga tidak lepas dari langkah antisipasi yang dilakukan semua pihak, khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan perumahan.

Bahkan, peningkatan kesiapsiagaan DBD terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Batam meliputi, pemingkatan peran serta dari masyarakat untuk ikut peduli mencegah peningkatan DBD ini.

Dinkes juga meminta puskesmas untuk mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik dengan menunjuk juru pemantau jentik (jumantik) memantau dan memastikan tidak ada jentik di lingkungan masing-masing. Tujuannya agar tidak ada lagi anak atau warga yang terjangkit demam berdarah.

“Dinkes Kota Batam terus berupaya mengendalikan kasus DBD dengan mengajak masyarakat untuk peduli kesehatan lingkungan dan mengimplementasikan gerakan satu rumah satu jumantik, ” ungkap Didi.

Baca Juga: Pemulangan Jemaah Haji Dimulai, Bandara Hang Nadim Tambah Petugas Khusus

Selain itu pihaknya juga meminta agar semua kasus tersangka deman wajib dilaksanakan penyelidikan epidemiologi DBD dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Batam. “Ini semua sudah kita lakukan sehingga bisa meminimalisir kasus DBD, ” tutup Didi.

Sebagaimana diketahui, kasus DBD di Batam sepanjang tahun 2022 berjumlah 902 kasus dengan 6 kasus kematian. Angka ini naik dibanding tahun 2021 yakni sebanyak 710, dengan 4 kasus kematian.

Lalu di tahun 2020 ada sebanyak 763 kasus dengan kasus kematian tiga orang. Lalu di tahun 2019 ada sebanyak 728 kasus dengan kasus kematiannya dua orang.(*)

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Kota Mandiri Renggali Cicilan Mulai Rp660 Ribuan

Update