batampos -Taksi online resmi beroperasi di Bandara Internasional Batam, Nongsa mulai Jumat ( 7/7). Ada 90 unit taksi online khusus untuk wilayah bandara, 60 diantaranya merupakan taksi konvensional bandara yang bertransformasi ke online.
Keberadaan taksi online resmi di bandara, setelah ada kesepakatan Kerjasama antara PT Bandara Internasional Batam dan Grab Indonesia, di ruang rapat lantai 2 BIB pada Kamis (6/7). Yang artinya, taksi online yang ada di aplikasi Grab Indonesia, sudah bisa melayani penumpang langsung di bandara
Dirut PT BIB, Pikri Ilham Kurniansya mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap perkembangan teknologi tak bisa dihindari. Karena itu, demi memberi pelayanan maksimal, PT BIB menghadirkan pelayanan seperti yang diinginkan pelanggan.
Baca Juga: Terminal II Hang Nadim Menggunakan Teknologi Metaverse
Bandara merupakan objek vital suatu daerah. Apalagi BIB yang juga melayani penerbangan antar negara memiliki 3 kelas layanan diantaranya, kelas premium, kelas medium dan low cost. Yang untuk setiap kelas, telah memiliki pelayanan tersendiri.
“Kami menghadirkan layanan ini bukan semata-mata karena duit, tapi semata-mata demi pelayanan. Level layanan di BIB yang dulunya 3, setelah kami kelola naik menjadi 4,6. Itu sudah peningkatan luarbiasa,” ujar Pikri disela Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Kesepakatan antara PT Bandara Internasional Batam dan Grab Indonesia.
Namun, lanjut Pikri, persoalan skor layanan taksi masih rendah. Karena itu, pihaknya mencoba melakukan peningkatan melalui kerjasama dengan Grab Indonesia.
“Mulai tanggal 7 Juli, BIB mulai menyediakan taksi online. Ada 90 taksi online yang bisa diakses melalui Aalikasi Grab. 60 diantaranya adalah taksi konvensional yang bertransformasi ke online, dan 30 taksi grab,” Jelas Pikri.
Baca Juga:Â 5 Kloter Haji Debarkasi Batam Telah Kembali ke Tanah Air
Menurut dia, terjalinnya kerjasama juga sebagai solusi antara taksi online dan konvensional yang sempat kisruh beberapa waktu lalu. Dimana, ia mengajak beberapa aplikasi online untuk kerjasama, namun baru Grab Indonesia yang merespon.
“Penggunaan Grab dibatasi, khusus bagi taksi online yang terdaftar. Tak semua bisa masuk. Mereka yang stanby di bandara, juga hanya bisa mengambil penumpang di bandara, kemudian mengantar ke lokasi penumpang, ” jelas Pikri.
Ia berharap, kerjasama yang berlangsung selama 6 bulan ini dapat berjalan dengan baik. Sedangkan untuk taksi konvensional lainnya, diharapkan bisa bertransformasi ke online.
“Jumlah taksi konvensional ada 246 unit. 60 diantaranya sudah bertransformasi ke online melalui aplikasi Grab. Untuk taksi konvensional lainnya, jika ingin bergabung kami persilahkan, itu pilihan,” sebut Pikri. (*)
Reporter: Yashinta