Kamis, 28 November 2024
spot_img

SMK Tak Boleh Buka Kelas Online

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi: Siswa dan guru SMK Negeri 1 Batam saat jam istirahat. foto: dalial Harahap / Batam Pos

batampos – Dinas Pendidikan Provinsi Kepri memastikan tidak ada kelas online untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Batam. Kelas online hanya dibuka untuk SMA yang memang peminatnya membeludak sejak awal PPDB dibuka.

Saat ini sudah ada satu SMA Negeri yang buka kelas online yakni SMAN 1 Batam. Dua SMAN lainnya yakni SMAN 5 dan SMAN 3 juga berpeluang buka kelas online karena masih banyak siswa yang antre untuk masuk ke sekolah-sekolah tersebut.


“Hanya SMA yang buka kelas online,” ujar Kepala kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri cabang Batam Kasdianto.

Baca Juga: Siswa yang Diakomodir di Luar Jalur PPDB akan Tetap Masuk Kelas Reguler

Kepala SMKN 1 Batam Deden Suryana juga menyampaikan hal yang sama. Untuk SMK yang kurikulum belajarnya dominan ke praktek untuk kompetensi keahlian tentunya tidak efektif jika diberlakukan sistem belajar online. Bagaimanapun situasinya sistem belajar di SMK tetap tatap muka untuk kompetensi keahlian siswa.

“Makanya untuk kuota tambahan tetap dibatasi sesuai dengan kuota daya tampung maksimal. Tidak bisa dipaksakan karena SMK tak bisa belajar online,” ujar Deden.

Seperti diketahui, SMAN 1 Batam buka kelas online karena memang peminat yang masuk ke sana terlampau banyak. Saat PPDB reguler berjalan sekolah ini telah menerima 547 siswa dan belakangan ditambah lagi seratusan siswa tambahan sehingga jumlah siswa baru mencapai angka 700 orang.

Baca Juga: Sempat Memanas, Tim Terpadu Tertibkan Dapur Arang di Sekupang

Jumlah ini tidak seimbang dengan kuota daya tampung sekolah sehingga sekolah memintah kerelaan hati orangtua agar anak mereka mengikuti sistem belajar teori secara online.
“Untuk kegiatan praktek, olahraga, ataupun ekstrakurikuler tetap tatap muka. Kelas online ini paling sampai enam bulan ke depan karena kita masih punya lima lokal yang sedang dalam perbaikan,” ujar Kepala SMAN 1 Bahtiar.

Berbeda dengan SMKN 1 Batam. Ada sekitar 200-an siswa yang antre sehingga sekolah juga menyarankan orangtua untuk mengalihkan pendaftaran anak mereka ke sekolah lain yang kuotanya masih mencukupi. SMKN 1 tak bisa mengakomodir semuanya karena kapasitas daya tampung maksimal terbatas.

Baca Juga: Jalan Raya di Batuaji dan Sagulung Selalu Kebanjiran Saat Hujan

“Ada penambahan tapi tidak semua yang daftar dan tak lolos PPDB di sini kembali diterima semua. Tetap ada batasan karena RDT tambahan juga harus sesuai dengan kapasitas daya tampung maksimal sekolah,” kata Deden, Minggu (16/7).

Begitu juga dengan SMKN 3 Batam di Seibeduk, RDT tambahan ada sekitar 100 orang. Kriteria untuk siswa tambahan ini sama yakni siswa di sekitar lingkungan sekolah dan terdaftar di PPDB SMKN 3 sebelumnya. Juga tidak semua diterima, sebagian siswa yang antre ke SMKN 3 juga sudah dialihkan ke sekolah terdekat lainnya seperti SMAN 28 dan SMKN 9. (*)

 

Reporter: Eusebius Sara

 

spot_img

Update