batampos – Tiga Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di Kota Batam membuka kelas online di tahun ajaran baru ini. Kelas during ini untuk siswa yang diakomodir dalam kuota tambahan sebelumnya.
Siswa tambahan ini tidak tertampung lagi di ruang kelas yang sudah terisi maksimal, sehingga mereka harus belajar online dari rumah.
Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri cabang Batam Kasdianto mengatakan tiga sekolah yang buka kelas online ini adalah SMAN 1, SMAN 3 dan SMAN 5 Batam. Kelas online ini hanya untuk pelajaran teori, sementara praktek tetap tatap muka di sekolah.
Baca Juga: Kolaborasi dengan BI Kepri, Bajafash 2023 Gelar Bazar UMKM di Panbil Eco Edupark
“Dan itu sifatnya sementara karena sekolah-sekolah ini ada ruangan belajar tambahan masing-masing nantinya. SMAN 3 misalkan ada tambahan empat ruangan belajar tahun ini. SMAN 1 dan SMAN 5 juga seperti itu. Artinya on line ini hanya sementara waktu, sampai lokal tambahan tadi jadi,” kata Kasdianto.
Pembukaan kelas online ini sebut Kasdianto disetujui bersama dengan orangtua siswa. Orangtua siswa tidak keberatan dengan menandatangani surat pernyataan diatas meterai asalkan anak mereka bisa masuk sekolah negeri.
“Yang keberatan tentu ada tapi mereka tak memaksakan anaknya masuk ke sekolah yang buka kelas online itu. Yang masuk ini yang tidak keberatan asalkan anak mereka bisa sekolah,” ujarnya.
Baca Juga:Â Ini Jurusan yang Paling Banyak Dibutuhkan Perusahaan di Batam
Meskipun demikian, Kasdianto memastikan, kelas online ini tidak dibedakan dengan siswa yang belajar tatap muka di sekolah. Semua materi pembelajaran dan perhatian sama. “Tetap sama, cuman itu tadi untuk teori karena lokalnya penuh maka mereka belajar atau terima pelajaran teori dari rumah,” katanya.
Kepala SMAN 1 Batam Bahtiar juga menyampaikan hal yang sama. Pelaksanaan belajar online ini tetap sama dengan kelas tatap muka di sekolah. Semua materi pembelajaran disampaikan yang sama dengan siswa kelas online tadi. Untuk praktek seperti olahraga, ekstrakurikuler dan praktek lainnya tetap dilaksanakan di sekolah.
“Kita punya empat ruang kelas yang sedang diperbaiki. Kalau sudah rampung mereka semua belajar tatap muka di sekolah semua nantinya,” kata Bahtiar. (*)
Reporter: Eusebius Sara