batampos – Sejumlah masyarakat sempat kewalahaan mencari gas bersubsidi atau gas 3 kilogram di pangkalan Batam. Banyak pangkalan yang kehabisan stok, karena tingginya permintaan.
Mirisnya, kondisi tersebut juga banyak dimanfaatkan sejumlah pangkalan dengan menaikan harga gas bersubsidi tersebut. Dari yang seharusnya Rp 18 ribu, menjadi Rp 20 hingga Rp 22 ribu.
Rita, warga Nongsa mengaku sempat berkeliling pangkalan untuk mencari gas 3 kg. Sebab stok gas yang ada di pangkalan perumahaanya habis, dan terpaksa mencari ke pangkalan lain.
“Dapat di pangkalan lain, tapi harganya Rp 20 ribu. Ada juga teman yang beli Rp 22 ribu. Terpaksa beli karena butuh,” ujar Rita.
Baca Juga:Â UMKM Tak Jadi Target Pajak, Tapi Pendapatan Lebih Dari Rp 4,8 Miliar Wajib Lapor
Dikatakan Rita, alasan pemilik pangkalan menjual gas diatas HET, karena bukan warga setempat. Sehingga harga gas dijual lebih mahal dari yang seharusnya.
“Karena bukan warga dia, maka dijual lebih mahal,” sebut Rita.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria menegaskan pangkalan yang menjual harga gas diatas HET bisa kena sanksi. Ia pun meminta kerja sama masyarakat agar melaporkan pangkalan nakal tersebut.
“Silahkan lapor ke call center 135, data pelapor akan kami lindungi. Jika memang terbukti salah, pangkalan akan diberi sanksi tegas,” ujar Satria.
Baca Juga:Â Gas 3 Kg Langka, Pertamina Siap Salurkan 22.400 Tabung di Batam
Dijelaskan Satria, pangkalan dilarang menjual diatas HET. Jika memang yang membeli bukan warganya, diharapkan bisa menanyakan lebih detail alamat sang pembeli, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
“Pangkalan bisa lebih detail menanya pembeli, bukannya malah menjual lebih dari HET. Itu sudah salah. Apalagi kalau ada pangkalan menjual lebih dari 10 tabung ke satu konsumen, itu tak boleh, ” jelas Satria.
Menanggapi kelangkaan yang sempat terjadi, dikatakan Satria, hal itu karena adanya tren peningkatan jumlah konsumsi. Dimana hampir setiap bulan, jumlah konsumsi warga, khusus Batam terus naik. Pihaknya pun melakukan penguatan stok gas bersubsidi sebanyak 67.200 tabung, yang disalurkan selama 3 hari.
Baca Juga:Â Pelanggan Air Batam Hilir, Ada Gangguan di IPA Duriangkang
“Setiap bulan, jumlah konsumsi terus naik. Karena itu kami lakukan penguatan stok gas, selama 3 kali, pertama tanggal 29 Juli, kedua 30 Juli (harusnya 31 Juli), kemudian 2 Agustus. Masing-masing nya sebanyak 22.400 tabung se Batam, ” jelasnya.
Ketua Hiswana Migas Kepri, Harian Haris membenarkan jika Pertamina melakukan penambahan (ekstra droping) selama 3 hari.
“Ada penambahan gas yang dilakukan Pertamina sebanyak 3 kali,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yashinta