Sabtu, 23 November 2024

Krisis Air di Batam Belum Berakhir

Berita Terkait

spot_img
Foto Cecep Mulyana/Batam Pos
Warga antre untuk mendapatkan air bersih di Perumahan Bukit Raya, Batam Center, Senin (31/7).

batampos – Krisis air di Batam belum berakhir. Meskipun beberapa lalu sempat ramai berbagai janji-janji penanganan krisis air. Namun, sampai saat ini, masih banyak masyarakat terdampak krisis air bersih.

Dari laporan yang didapat batampos, beberapa perumahan terdampak krisis air seperti Perumahan Citra Batam, Perumahan Bukit Raya, Bengkong dan Kawasan Tanjunguncang.


“Sejak Kamis (27/7) air tidak mengalir lancar ke perumahan kami (Bukit Raya),” kata salah satu warga, Roma.

Pantauan batampos di lapangan, warga Perumahan Bukit Raya antri di dekat masjid membawa ember dan galon. Di dekat masjid ada sumber air bor.

“Sudah 5 hari, air mati,” ucap Roma.

Baca Juga: Warga Sagulung Alami Krisis Air Bersih

Hal yang senada diucapkan oleh Niken, Warga Perumahan Citra Batam. Air tidak mengalir ke rumahnya. Ia mengatakan, air tidak mengalir ke rumahnya sejak dua hari ini.

Namun, tidak ada penjelasan yang baik dari pihak pengelola air di Batam. “Jaman ATB itu, jelas pengaturannya. Ini kami bingung, dan sudah dua hari air mati total ini,” ujarnya.

Ketua RW di Perumahan Sumberindo, Tanjungucang, Dalil Harahap mengatakan, sudah dua hari ini pasokan air mati ke perumahannya. Dalil mengatakan, kondisi air hidup dan mati ini, sudah dirasakan warganya sejak 6 bulan lalu.

Meskipun pemerintah daerah sudah turun atau diskusi dengan pengelola air di Batam, namun tak jua ketemu solusi yang baik bagi masyarakat Tanjunguncang.

“Kadang air mati dua hari, lalu hidup lagi saat dini hari sampai pukul 5 pagi. Lalu mati lagi. Hidup dari jam 2 sampai 5 pagi saja, kami sudah bersyukur. Asal jangan mati,” ucapnya.

Ia mengaku, ada pasokan tangki air, saat air mati. Namun, pasokan itu tidak mencukupi kebutuhan warga.

“Jika mati total itu, kebutuhan air paling sedikit 9 mobil tangki. Tapi yang datang saja, pasti warga berebut jadinya,” ucap Dalil.

Hal yang sama terjadi di Bengkong. Ade, salah seorang pengusaha laundry di Bengkong Sadai mengatakan, air di Bengkong mati sejak, Sabtu (30/7) pagi.

Baca Juga: Krisis Air di Batam Bisa Berubah Jadi Krisis Kepercayaan

“Sudah 2 hari mati. Sampai sekarang tak hidup,” ujarnya.

Selain mengganggu aktivitas, matinya air tersebut membuat usahanya. Ia mengaku tak menerima orderan cucian baju.

“Tadi cuma nerima untuk setrika saja. Cucian tak jalan,” katanya.

Hal senada disampaikan Rita, warga Bengkong Harapan. Ia mengatakan air sempat mengalir pada Minggu (30/7) sore.

“Itupun airnya hidup kecil sekali. Seharusnya, kalau ada pemadaman air ada pemberitahuan dulu, biar kami bisa tampung air,” katanya.

Sementara itu, Corporate Communication (Corcom) Spam Batam, Ginda Alamsyah mengatakan, matinya aliran air di kawasan Bengkong disebabkan kebocoran pipa DCIP DN600mm di depan Pom Bensin Baloi (AL Azhar).

“Selama pekerjaan perbaikan, akan berdampak pada gangguan pelayanan suplai air bersih berupa air kecil dan air terhenti untuk sementara waktu,” katanya.

Ia mengatakan saat ini  perbaikan pipa tersebut telah selesai. Namun, aliran air butuh waktu beberapa waktu untuk normalisasi.

Reporter: YOFI YUHENDRI, EUSEBIUS SARA, dan CECEP MULYANA

spot_img

Baca Juga

Update