batampos – Air mati di perumahan Bukit Raya, Batam Center, sudah memasuki hari kelima. Beberapa kali masyarakat hubungi call center pengaduan air, namun tak kunjung mendapatkan respon.
Hal ini membuat warga menjadi lelah dan jengah. Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 02 RW 38 Kelurahan Belian, Zuldi.
Ia mengatakan, setiap hari memberikan laporan ke call center SPAM Batam, namun tidak pernah direspon sama sekali.
“Dah lelah kami hubungi call center itu, gak ada di responnya,” kata Zuldi kepada batampos, Senin (31/7).
Baca Juga:Â Krisis Air di Batam Belum Berakhir
Ia mengatakan, air mati ini tanpa ada pemberitahuan. Sehingga, membuat masyarakat di Perumahan Bukit Raya menjadi kaget dan tanpa persiapan.
“Jadi gini kalau ada pemberitahuan enak. Kami siapkan air, dan tampung dulu. Tapi nyatanya ini tiba-tiba saja mati,”ujar Zuldi.
Ia mengatakan, air mati ini bukan kali pertama. Sudah sangat sering terjadi di Perumahan Bukit Raya. Namun, kali ini air mati berhari-hari.
“Jangankan untuk mandi, untuk nyuci piring, gelas aja tidak bisa. Belum lagi di sini semua punya anak kecil, itu yang lebih kasian,” ucap Zuldi.
Zuldi membandingkan pelayanan dari perusahaan pengelola air yang lama ATB. Ia mengatakan, zaman ATB setiap keluhan masyarakat, direspon sangat cepat.
“Jauh kali lah sama yang sekarang. Beda pelayanan sama pengelola yang sekarang ini. Sebenarnya walaupun ada air tangki yang dikirim, itu bukan solusi utama, bahkan terkadang menjadi pertengkaran antar warga,” ujar Zuldi.
Baca Juga:Â Warga Sagulung Alami Krisis Air Bersih
Ketua RW 38 Kelurahan Belian, Inar Kutni membenarkan, sudah lima hari air tidak mengalir.
“Disini ada 600 KK lebih, luar biasa penderitaan warga,” ungkap Inar Kutni.
Ia menyampaikan, para ibu-ibu di Perumahan Bukit Raya, berencana demo di depan kantor SPAM Batam dan DPRD Batam.
Atas keluhan masyarakat itu. Corporate Communication SPAM Batam, Ginda Alamsyah mengatakan, matinya air di kawasan tersebut akibat dari pekerjaan perbaikan pompa Imintake di instalasi pengolahan air Duriangkang beberapa waktu lalu.
“Masih berdampak pada sebagian pelanggan di beberapa area dan sedang dalam proses normalisasi secara bertahap,” kata dia.
Reporter: AZIZ MAULANA