Sabtu, 23 November 2024

Proyek Strategis di Batam Jadi Prioritas Pengerjaan Tahun Ini, Cek Lokasi dan Anggarannya

Berita Terkait

spot_img
Pelebaran jalan di Jalan Ahmad Yani Batam Center.

batampos – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam terus menggesa pengerjaan proyek fisik di semester kedua 2023 ini.

Kepala DBMSDA Batam, Suhar mengatakan sejumlah proyek besar dan strategis menjadi prioritas untuk dikerjakan tahun ini. Seperti pelebaran atau penambahan lajur di dekat Masjid Agung Batamcenter.


Selain itu, ada juga pengerjaan pelebaran jalan di Bengkong, dan menuju ke Ocarina. Pengerjaan lebih diprioritaskan untuk nilai proyek yang besar.

Baca Juga: WN Nigeria Otaki Penipuan Warga Batam, Korban Merugi Rp 496 Juta

Ia menyebutkan untuk pengerjaan proyek infrastruktur jalan yang sudah dikontrak, dan berjalan kurang lebih 12 paket, selain itu ada juga proyek lainnya seperti drainase.

“Untuk progres rata-rata masih merasa di angka 20 persen. Hal ini karena pengerjaan kontrak dimulai bulan April dan Mei. Jadi baru saja berjalan empat atau lima bulan,” jelasnya.

Suhar mengakui pengerjaan proyek infrastruktur mengacu pada beberapa faktor seperti pengerjaan berkelanjutan, masuk dalam proyek strategis Pemko Batam, dan melihat skala kebutuhan infratruktur itu direncanakan.

“Proyek yang harus dilanjutkan itu prioritas. Karena kalau tidak nanti disebut mangkrak atau terbengkalai pula. Makanya kami utamakan untuk dikerjakan,” ungkapnya.

Baca Juga: Bapenda Batam Hadirkan Bus Interaksi Pajak, Mudahkan Layanan Perpajakan

Mantan Kepala Dinas Cipta Karya ini menambahkan pengerjaan proyek infrastruktur melihat ketersediaan anggaran. Ia mengakui tidak di perjalanan memang tidak semua rencana proyek bisa terlaksana.

“Yang sudah berjalan ini mungkin nilainya kurang lebih Rp50 miliar. Untuk di depan Masjid Agung itu nilainya kurang lebih Rp14 miliar, Bengkong Rp14 miliar, yang di Ocarina itu juga Rp14 miliar,” beber Suhar.

Seperti saat ini, beberapa proyek belum dimulai, dah berkemungkinan ditunda pengerjaannya tahun ini. Ia menyebutkan hal ini karena defisit anggaran, sehingga proyek terpaksa ditunda.

“Setiap tahun memang begitu. Apalagi dalam pembahasan APBD-P ini. Proyek yang belum tanda tangan kontrak kemungkinan akan ditunda tahun depan. Namun itu untuk proyek dengan nilai yang tidak terlalu besar. Sebab yang nilainya lumayan sudah kami mulai April lalu,” ungkapnya. (*)

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Baca Juga

Update