batampos – Sebanyak enam kelas siswa baru di SMA Negeri 1 Batam, tahun ini akan melaksanakan pembelajaran online atau dalam jaringan (daring). Belajar online ini menjadi solusi terakhir sekolah tersebut, lantaran kurang kelas dan membeludaknya siswa yang akan masuk ke SMAN 1.
“Ada enam kelas belajar online, ” ujar Kepala SMAN 1 Batam, Bahtiar , Jumat (11/8).
Menurutnya, sebagian siswa kelas 1 ini nantinya akan belajar dari rumah masing-masing secara online. Sementara belajar ekstrakurikuler akan tetap dilaksanakan dari sekolah. Bahtiar juga tidak bisa memastikan sampai kapan belajar daring ini.
Baca juga:Akhirnya SMAN 1 Batam Terapkan Belajar Daring untuk 6 Kelas
“Alhamdulillah sejauh ini tidak ada kendala. Semua berjalan seperti biasa, ” tambah Bahtiar.
Terlebih lagi lanjutnya, kelas 10 ini menggunakan kurikulum merdeka belajar. Dimana 75 persen siswa belajar teori dan 25 persen belajar praktik yang meliputi penguatan pembelajaran prfik pancasila. “Jadi anak-anak banyak datang ke sekolah untuk belajar praktiknya saja, ” terang Bahtiar.
Baca juga:Keseringan Nonton Film Porno, Guru di Seibeduk Sodomi Anak Muridnya
Mengutip laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di mana konten pembelajaran akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Di sisi lain, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajarnya. Sehingga, pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan untuk merancang pembelajaran yang melibatkan partisipasi pendidik dan peserta didik, dan memberikan fleksibilitas serta dukungan pendidik untuk bersama menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan pelajar dan kondisi satuan pendidikan.
“Alhamdulillah untuk proses belajar mengajar di kelas online ini kami nggak ada kendala, ” pungkas Bahtiar.
Diketahui, membludaknya siswa yang ingin masuk ke SMAN 1 Batam menjadi dilema bagi Kepala SMAN 1 Batam, Bahtiar. Sekolah yang seharusnya hanya mampu menampung 504 siswa baru, namun kenyataannya masih ada sekitar 265 siswa lagi yang statusnya masih menunggu dan berharap untuk bisa diterima di sekolah yang menjadi favorit tersebut.
“Itulah kondisi yang kita hadapi saat ini. Kami hanya mampu terima 14 rombel dengan total siswa 504 orang, ” ujar Bahtiar.
Menurutnya salah satu keterbatasan sekolah saat ini adalah dari sisi ruangan kelas. Dimana SMAN 1 Batam hanya memiliki 25 ruangan kelas saja. Ruangan tersebut diisi oleh kelas 12 sebanyak 14 rombel dan sisanya 11 kelas diperuntukkan untuk kelas 11 dengan jumlah rombel yang juga mencapai 14 kelas.
“Artinya untuk kelas 11 saja kami sudah minus tiga kelas. Dan jelas kami sudah tidak memiliki ruangan lagi, ” tuturnya.
Sementara itu untuk kelas 10 atau siswa baru katanya, akan memakai sistem double shift. Dimana siswa kelas 11 pulang siang dan dilanjutkan masuk siswa kelas 10. Namun persoalan tidak sampai di situ saja, pasalnya masih ada sekitar 265 siswa lagi yang masih menunggu agar diterima di SMAN 1 Batam ini.
“Dengan 14 rombel saja kita sudah minus 3 kelas bagaimana kita menambah rombel lagi jika sekolah tetap menampung 265 siswa ini untuk masuk di SMAN 1 Batam, ” sesalnya. (*)
Reporter : Rengga Yuliandra