Sabtu, 30 November 2024
spot_img

Love Scamming Beroperasi di Kosan Elit, Bermodus Usaha Properti

Berita Terkait

spot_img
Dikrimsus Polda Kepri bersama Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri Ministry of Public Security of Republik Rakyat Tiongkok (RRT). mengamankan WNA asal Tiongkok terkait kasus Love Scamming di salah satu kawasan di Simpang Kara Batamcenter, Selasa (29/8). F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Jaringan kejahatan internasional love scamming di Batam dilakukan di beberapa lokasi. Diantaranya di Ruko Komplek Sakura Permai, Batuampar.

Pantauan Batam Pos, polisi menyegel ruko berlantai empat di Ruko Komplek Sakura Permai tersebut. Di depan ruko terpasang plang bertuliskan PT MUP. Namun, saat ini tak ada aktivitas terlihat di sekitar lokasi.


“Beberapa hari lalu polisi datang menyegel. Kurang tau juga apa masalahnya,” ujar sekuriti komplek di lokasi.

Baca Juga: Polisi Dalami Keterlibatan Pemilik Gedung dan Fasilitator Pelaku Love Scamming di Batam

Ia menambahkan ia kerap melihat WN Tiongkok masuk ke dalam ruko. Namun, ia mengaku tidak mengetahui aktivitas di dalam ruko tersebut.

“Saya baru juga (jadi sekuriti), tidak tahu apa kegiatan di dalam. Setahu saya itu perusahaan mengurusi apartemen,” katanya.

Informasi yang didapatkan, ruko tersebut sudah selama 2 bulan dijadikan tempat tinggal sekaligus lokasi aksi love scamming. Penghuninya mayoritas wanita dari Tiongkok. Disamping ruko, berjarak 30 meter beroperasi Hotel Musik.

“Itu kosan elit. Saya sering lihat orang Tiongkok, bahkan pernah nginap di sini,” ujar resepsionis Hotel Musik yang enggan menyebutkan namanya.

Baca Juga: Tabrak Polisi di Batam Hingga Tewas, Ini Pengakuan Fransiskus saat Sidang

Wanita ini menjelaskan segala keperluan dan kebutuhan pelaku love scamming itu diurus dan ditanggung oleh pengurus ruko tersebut.

“Sudah 2 bulan ini saya lihat mereka di kosan itu. Beberapa kali, mereka mesan grab dari depan hotel, mau ke DC Mall,” katanya.

Resepsionis ini juga mengaku tidak mengetahui penyebab pasti ruko tersebut disegel polisi. “Saya tidak tau apa masalahnya,” tutupnya. (*)

 

 

Reporter: YOFI YUHENDRI

spot_img

Update