Kamis, 14 November 2024

42 Ribu Kasus ISPA dan 541 Kasus Pneumonia di Batam, Ini Penjelasan Dinkes

Berita Terkait

spot_img
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi

batampos – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam Didi Kusmarjadi mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 ini atau dari Januari sampai dengan Juli 2023, ada lebih dari 42 ribu kasus ISPA di Batam. Kasus ISPA terbanyak terjadi di bulan Mei 2023, yakni sebanyak 7.553 kasus.

Rinciannya, Januari 2023 ada sebanyak 5.039 kasus ISPA, Februari 2023 ada 5.644 kasus, Maret 2023 ada 6.325 kasus. Lalu ada sebanyak 5.625 kasus ISPA pada April 2023, tercatat ada 7.553 kasus ISPA pada Mei 2023, 6.429 kasus pada juni dan 6.587 kasus pada Juli 2023.

Sehingga totalnya berdasarkan data laporan Dinas Kesehatan Kota Bata pada 2023 sebanyak 42.535 kasus ISPA. “Sebagian besar penderita ISPA ini menjalani rawan jalan,” ungkap Didi.

Baca Juga: Kejari Batam Kembali Tetapkan Tersangka Pegadaian, Rugikan Negara Rp 1,181 Miliar

Didi menuturkan, dibandingkan data tahun lalu tidak ada kenaikan yang signifikan dalam kasus ISPA ini. Pergerakannya tren dinilai masih cenderung melandai dibandingkan data tahun sebelumnya. Namun begitu pihaknya tetap mengimbau warga untuk waspada terhadap penularan ISPA.

“Kondisi cuaca atau peralihan cuaca juga bisa memicu ISPA. Untuk itu pakai masker saat di luar rumah sangat dianjurkan,” katanya.

Selain ISPA, jika komplikasinya pada anak-anak biasanya masuk ke radang paru-paru. Infeksinya sudah bukan lagi pada saluran pernapasan atas. Biasanya jika sudah masuk radang paru-paru atau pneumonia ini memerlukan perawatan medis serta bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya.

Berdasarkan data Dinkes sepanjang tahun 2023 atau Januari hingga Juli 2023 terdapat 541 orang anak terserang penyakit pneumonia. Angka ini jauh menurun dibandingkan tahun 2022 lalu yakni mencapai mencapai 2.765 kasus sepanjang tahun.

“Sebagian besar dari infeksi pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk dan pilek. Namun jika ISPA yang berkelanjutan akan menjadi Pneumonia atau infeksi paru-paru,” tuturnya.

Baca Juga: Bapenda Batam Gandeng Kejaksaan Tagih Piutang PBB-P2 Rp600 Miliar

Didi menambahkan, kasus pneumonia di sepanjang tahun ini tertinggi di bulan Juni 2023 yakni sebanyak 105 kasus. Lalu di bulan Februari 84 kasus dan Juni 82 kasus. Sebanyak 76 kasus di Maret dan 72 kasus di Januari 2023. Lalu 70 kasus di bulan Mei dan 53 kasus pneumonia di bulan April tahun ini.

Sebelumnya, sjumlah warga Batam mengeluhkan ISPA. Banyak dari warga yang berobat ke klinik rata-rata keluhannya sama yakni ISPA. “Tadi banyak juga yang berobat plundan pilek. Enggak tau apa ada kaitannya dengan kondisi cuaca saat ini, ” ujar Amin salah satu warga Batam saat berobat ke salah satu klinik di Batuaji. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update