Senin, 18 November 2024

Pengukuhan Dua Guru Besar, UIB Miliki Sumber Daya yang Teruji

Berita Terkait

spot_img
Guru besar UIB Batam
Universitas Internasional Batam (UIB) menggelar seremoni pengukuhan guru besar kepada Prof. Dr. Elza Syarief, SH,MH dalam bidang ilmu hukum dan teknologi dan Prof. Dr. Dra. Oda I. B Hariyanto, M.Si dalam ilmu budaya. F Aziz Maulana/Batam Pos

batampos – Universitas Internasional Batam (UIB) menggelar seremoni pengukuhan guru besar kepada Prof. Dr. Elza Syarief, SH., MH dalam bidang ilmu hukum dan teknologi dan Prof. Dr. Dra. Oda I. B Hariyanto, M.Si dalam ilmu budaya. 

Penyerahan surat keputusan tersebut diserahkan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah X. Selain pengukuhan kedua professor itu,  juga dilaksanakan orasi ilmiah di aula lantai 6 kampus UIB.

“Saya pribadi dan institusi mengucapkan selamat, semoga dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Dra. Oda Ignatius Besar Hariyanto, M.Si. dan Prof. Dr. Elza Syarief, SH., MH sebagai guru besar.  Dapat semakin meningkatkan peran dan fungsi perguruan tinggi,” kata Rektor UIB, Dr. Iskandar Itan, Kamis (14/9).

Ia mengatakan, menjadi seorang guru besar bukan akhir dari pencapaian karir seorang dosen, tetapi justru menjadikan gelar ini sebagai semangat. Agar senantiasa membangkitkan inspirasi baru, guna melahirkan karya-karya yang lebih brilian dan bermanfaat bagi khalayak umum.

 “Terlebih lagi untuk menjadi seorang profesor, kini membutuhkan persyaratan yang cukup ketat, antara lain persyaratan jurnal ilmiah, serta penelitian-penelitian yang berbobot serta pembuatan buku,” tuturnya. 

Ia menambahkan, tidak semua dosen mampu meraih dan menyandang gelar profesor. Tentu saja, motivasi seorang dosen dalam meraih gelar tertinggi ini, bukan karena aspek sosial dan materiil, melainkan idealisme tinggi untuk memajukan bangsa terutama dalam bidang pendidikan.

“Dengan mencermati perjalanan kedua guru besar ini. Saya yakin keduanya akan menularkan energi positif bagi kemajuan UIB, dan masyarakat luas pada umumnya,” ujarnya.

Saat ini UIB memiliki 139 dosen tetap, dimana 50 orang sudah bergelar Doktor, dan dosen sedang studi S3 ada 62 orang.

“Kami berharap momen ini dapat meningkatkan motivasi dosen tetap lainnya, untuk terus meningkatkan profesionalisme,” tuturnya. 

Dalam orasi ilmiahnya Pro.f Dr. Elza Syarief menyampaikan teknologi pertanahan yaitu e- sertifikat yang memiliki sisi baik dan buruknya. Berdasarkan peraturan menteri ATR tentang sertifikat elektronik akan diberlakukan secara bertahap.

“Tujuan dari sertifikat elektronik guna efisiensi serta transparansi yang perlu ditingkatkan. Terbangun intensitas, sebab bersifat back up dari sertifikat fisik. Namun substansinya tetap sama, yakni keadilan dan kepastian hukum,”  ujarnya. 

Hasil pelaksanaan pendaftaran tanah secara elektronik ini berupa data, informasi, dan dokumen elektronik. “Data itu merupakan data pemegang hak, data fisik, dan data yuridis bidang tanah yang valid dan terjaga otentikasinya,” kata Elza. 

Melalui transformasi digital, pelayanan masyarakat menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Sehingga, mempersingkat antrian di Kantor Pertanahan. 

Dengan adanya pengukuhan ini, maka UIB memiliki tiga dosen jabatan akademik guru besar. Penambahan ini merupakan bagian dari pencapaian rencana strategis UIB 2021-2026.

Reporter:  AZIZ MAULANA

spot_img

Kota Mandiri Renggali Cicilan Mulai Rp660 Ribuan

Update