batampos – Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria memastikan stok dan penyaluran LPG 3 kilogram (Kg) melalui agen dan pangkalan tetap berjalan lancar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Batam. Satria menyebutkan pihaknya rutin melakukan kunjungan ke agen dan pangkalan, termasuk memastikan beberapa pangkalan memenuhi stok gas 3 Kg.
“Di Seibeduk mungkin ya. Sebab pada saat kami cek memang ada panic buying di masyarakat sehingga banyak memborong gas LPG 3 kg karena khawatir akan kosong,” kata Satria, Senin (25/9).
Padahal, katanya, untuk penyaluran di wilayah tersebut pihaknya telah menambah ekstra 1 LO atau sekitar 560 tabung dari kondisi normalnya. Rinciannya, penyaluran Sabtu (23/9), 3 LO atau 1.680 tabung dan pada hari Minggu (24/9) juga sebanyak 3 LO dengan total tabung yang telah disalurkan 4.280 tabung.
Baca Juga: Gas 3 Kg Sulit Didapat di Seibeduk
“Hari ini juga telah kita tambah lagi 1 LO di Seibeduk. Untuk daerah lain masih aman, cuma Seibeduk ini memang terjadi karena adanya panic buying di masyarakat,” tambahnya.
Selain itu pada hari Selasa (26/9) ini penyaluran di Seibeduk direncanakan akan didistribusikan lagi sebanyak 3.700 tabung. Dalam penyaluran ini pihaknya juga berkoordinasi dengan SPBE dan seluruh pangkalan yang ada di daerah Seibeduk.
“Kalau daerah atau kecamatan lain saya pikir gak ada masalah, cuma di Seibeduk saja dan itu sudah kita ditambah pendistribusian dari kondisi normalnya,” terang Satria
Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu panic buying LPG termasuk LPG 3 Kg, karena stok saat ini masih sesuai proyeksi Pertamina sehingga aman dan mencukupi kebutuhan di masyarakat. “Pertamina memastikan bahwa penyaluran LPG khususnya LPG 3Kg baik yang melalui agen maupun pangkalan aman di seluruh Batam,” tuturnya.
Baca Juga:Â Harga Beras di Batam Naik Lagi
Satria mengimbau, masyarakat mampu untuk menggunakan gas LPG non-subsidi. Hal ini bertujuan agar subsidi yang diberikan pemerintah untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah, bisa lebih tepat sasaran.
“Ini penting, bagi yang tidak berhak menggunakan LPG subsidi ini agar beralih ke LPG non subsidi. Apalagi restoran-restoran karena banyak juga yang masih menggunakan LPG subsidi,” pungkasnya. (*)
Reporter: Rengga Yuliandra
