batampos – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam menggelar Pelatihan Peningkatan Inovasi Higienitas Sajian Kuliner di Nagoya Mansion Hotel dan Residence, Selasa (26/9). Pelatihan ini diikuti puluhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Kecamatan Batuaji.
Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata dalam sambutannya mengatakan pertumbuhan sektor ekonomi khususnya kuliner berkembang pesat di Batuaji. “Pertumbuhan kuliner di Batuaji luar biasa sehingga perlu adanya sentuhan pemerintah, perlu penguatan, pemajuan, pemasaran. Artinya di Batuaji perlu penguatan sektor pariwisata,” katanya.
Menurut dia, pada tahun 2019 lalu hampir 2 juta wisman berkunjung ke Kota Batam. Selain wisata olahraga, wisman yang berkunjung ke Batam adalah untuk berwisata kuliner.
“Berbagai atraksi dilaksanakan di Batam. Hampir setiap minggu saya membuka bazar kuliner di Batam,” terangnya.
Baca Juga: Event Gebyar Melayu Pesisir 2023 Menaikkan Kelas UMKM Kepri
Ia pun mendorong 40 peserta yang sudah berkecimpung di dunia kuliner untuk meningkatkan kualitas produknya. Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus berada di tengah semua lapisan masyarakat Batam.
“Yang membahagiakan lagi, Ibu Wakil Gubernur Kepri kita, Ibu Marlin Agustina Rudi sangat suka memasak. Saya berharap ibu-ibu dapat menciptakan menu baru misalnya soto dari Batam,” ujarnya.
Menurut Ardi, kuliner dari Batam sangat menarik, salah satunya kuliner lendot. Makanan satu ini mirip seperti sup asparagus yang biasa disajikan sebagai menu pembuka.
“Lendot seperti sup asparagus bisa ditampilkan menarik, artinya kuliner kita bisa go internasional,” tambahnya.
Baca Juga: Pemprov Kepri Perkuat Kerjasama dengan Tiga Provinsi dalam Event GMP 2023
Ia menginformasikan, saat ijni Disbudpar Kota Batam tengah melakukan pendataan terhadap pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam. Pelaku ekonomi kreatif dapat mengisi data melalui link https://bit.ly/DataEkrafKotaBatam.
Pendataan berbasis digital ini ditujukan untuk pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Batam. Katanya, ada 17 sub-sektor ekonomi kreatif, yakni jasa pengembangan aplikasi, arsitektur, desain komunikasi visual, desain produk, desain interior, fotografi, musik, kriya, kuliner, fesyen, penerbitan, film, animasi, dan video, periklanan, permainan interaktif, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
“Silahkan bapak ibu ikuti pendataan kuliner,” pungkasnya. (*)
Reporter: Yashinta