Minggu, 1 Desember 2024
spot_img

Dari Singapura Lewat Bandara Changi Bakal Bebas Paspor

Berita Terkait

spot_img
Suasana di Bandara Changi Singapura.  (Executive Traveller)

batampos – Bandara Changi Singapura tidak akan menggunakan paspor lagi mulai tahun 2024. Namun akan dialihkan menggunakan data biometrik (sidik jari dan pemindaian wajah) untuk memeriksa penumpang di sejumlah titik kontak ketika mereka berangkat.

Dikutip melalui Travelmarketreport.com, Informasi tersebut dibuat oleh Menteri Komunikasi Singapura, Josephine Teo, mengikuti perubahan undang-undang imigrasi Singapura, yang mempermudah pejabat untuk menggunakan biometrik di bandara.


Tujuannya adalah guna menciptakan pengalaman perjalanan di Bandara Changi menjadi lebih efektif, menghilangkan keharusan para wisatawan untuk menunjukkan paspor mereka pada pemeriksaan di bandara.

Baca Juga: Upaya Naikkan Kunjungan Wisman, Disparbud Batam Tarik Berbagai Event Agar Digelar Batam

Dalam sidang parlemen, Senin (18/9/2023), Teo mengatakan system biometrik akan digunakan di berbagai titik dalam proses keberangkatan, mulai dari penyerahan tas hingga imigrasi dan boarding, bukan lagi pada paspor fisik.

Bandara yang dikenal sebagai salah satu yang bandara terbaik di dunia, dan dinobatkan sebagai bandara internasional favorit oleh pembaca Travel + Leisure, telah menerapkan teknologi tersebut pada jalur imigrasi otomatisnya.

“Hal ini akan mengurangi kebutuhan penumpang untuk berulang kali menunjukkan dokumen perjalanan mereka di titik kontak ini, sehingga memungkinkan pemrosesan yang lebih lancar dan nyaman,” ujar Teo.

Pada tahun 2018, Bandara Internasional Dubai memperkenalkan terowongan biometrik “Smart Gates”, yang menggunakan sistem pengenalan wajah untuk memverifikasi identitas wisatawan hanya dalam waktu lima detik.

Penumpang juga diperbolehkan menggunakan sidik jari atau pemindaian wajah untuk otentikasi, dibandingkan menggunakan paspor fisik.

Baca Juga: Kepri dan Perlis Jajaki Peluang Ekonomi di Sektor Pariwisata

Selain itu, teknologi pengenalan wajah sudah digunakan hingga batas tertentu seperti di Bandara Internasional Hong Kong, Tokyo Narita, Tokyo Haneda, Indira Gandhi International di Delhi, London Heathrow dan Paris Charles de Gaulle, dan bandara lainnya.

Tanda pengenal digital, sesuai dengan standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) di Aruba, hal itu memungkinkan wisatawan melakukan perjalanan menggunakan versi digital yang aman dari paspor mereka di ponsel.

Di Amerika Serikat, maskapai penerbangan besar seperti American Airlines, United, dan Delta telah melakukan uji coba dengan check-in biometrik, penyerahan bagasi, dan gerbang keberangkatan di bandara tertentu selama beberapa tahun terakhir. (*)

 

 

Reporter: JPGroup

spot_img

Update