Kamis, 14 November 2024

KM Kelud Kembali Beroperasi, Akhir Pekan ini Tiba di Batam

Berita Terkait

spot_img
Ilustrasi: Kapal kelud saat sandar di pelabuhan Mahkobar Batuampar, Rabu (26/7). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – KM Kelud akan kembali beroperasi setelah menjalani masa pemeliharaan tahunan (docking) selama 15 hari. KM Kelud dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta menuju Pelabuhan Batuampar, Batam pada Jumat (29/9).

“Insya Allah besok hari Jumat malam. Kapal Kelud sudah mulai beroperasi kembali ke rute seperti semula,” ujar Kepala Cabang PT. Pelni Batam Muhammad Iqbal, Kamis (28/9).

Menurutnya, KM Kelud dijadwalkan akan tiba di Pelabuhan Batuampar, Batam pada 1 Oktober 2023. Kapal ini selanjutnya berangkat ke Tanjung Balai Karimun dan selanjutnya Pelabuhan Belawan, Medan pada hari Minggu (1/10) sekitar pukul 11.00 WIB.

“Dari Belawan selanjutnya KM Kelud bertolak ke Tanjung Priok Jakarta pada Kamis (4/10),” ungkap Iqbal.

Baca Juga: Dari Singapura Lewat Bandara Changi Bakal Bebas Paspor

Diketahui, KM Kelud tidak beroperasi pada 7-22 September 2023, sehingga tidak ada perjalanan kapal tersebut dari dan ke Pelabuhan Belawan, Medan, lantaran docking. Setiap tahun kapal Pelni, termasuk KM Kelud, rutin melaksanakan docking demi menjaga kondisi fisik. Semua itu agar keselamatan penumpang jadi lebih terjamin.

Bulan September sengaja dipilih menjadi masa perawatan KM Kelud karena saat itu perjalanan laut dalam masa low season.

Bagi masyarakat Batam, KM Kelud masih menjadi pilihan utama transportasi laut di Batam. Sebab selain biaya yang cukup terjangkau dibandingkan moda transportasi lain, kapal Kelud juga memiliki jadwal yang rutin di setiap pekannya.

“Ya, kemarin memang ditunda perjalanan karena docking ini. Kalau naik pesawat kita gak sanggup, karena kami berangkatnya satu keluarga,” ujar Sanusi, warga Batam.

Baca Juga: Retribusi Parkir Tepi Jalan di Batam Naik, Ini Tarifnya

Warga Batam lainnya Iksan mengaku senang mendengar kabar selesainya proses docking KM Kelud ini. Ke depan dia berharap Pelni menyiapkan kapal pengganti setiap kali melakukan proses docking, sehingga masyarakat tetap memiliki pilihan.

“Untung cuma 15 hari docking, kalau sampai satu bulan ya repot juga. Apalagi kami yang hari-hari menggunakan transportasi ini,” tuturnya. (*)

 

Reporter: Rengga Yuliandra

spot_img

Update