Rabu, 27 November 2024
spot_img

Omzet Pembatik di Batam Tembus Rp50 Juta Per Bulan

Berita Terkait

spot_img
Berbagai motif batik di tawarkan pada bazar produk Industri Kecil Menengah (IKM) di kantor Pemko Batam, (8/8). Kegiatan tersebut dalam rangka gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. F Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Pemerintah Kota Batam terus berupaya memperkenalkan batik khas Batam ke luar. Saat ini Batam memiliki enam jenis batik yang mulai bisa bersaing dengan daerah lain.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan saat ini terdapat 60 pengrajin batik di Batam. Pemerintah serius mengembangkan potensi batik lokal ini, salah satunya batik tenun di Pulau Ngenang.


“Alhamdulillah, batik Batam diterima dengan baik. Pengrajin juga terus berinovasi dan kreatif dalam menciptakan pola, warga, dan kualitas. Dulu kita punya batik gong-gong, dan sekarang lagi mengembangkan batik marlin,” sebutnya, Senin (2/10).

Baca Juga: Wajah Baru KM Kelud, Ada Toko UMKM dan Kafe Outdoor

Pembinaan dan pengembangan batik Batam ini mulai dilakukan di lingkungan pemerintah daerah, bahkan swasta. Pengenalan batik Batam ini juga mendapat respon baik dari daerah lain.

“Setiap ada kunjungan ke Batam, kami selalu membawa tamu ini ke galeri Batik yang ada di salah satu mall di Batam. Merek memuji kualitas batik Batam yang tidak kalah dengan daerah Jawa sana, yang memang menjadi pusat batik,” bebernya.

Gustian juga menyebutkan, upaya penggunaan batik oleh lingkungan pemerintah daerah, swasta dan lainnya juga turut menambah pendapatan pengrajin batik Batam.

“Alhamdulillah pendapatan dari pembatik kita rata-rata mereka (Pengrajin Batik, red) kurang lebih 50 juta per bulan khusus pembatik ini. Kualitas terus diperbaiki, sehingga layak untuk menjadi buah tangan dari Batam,” ungkap Gustian.

Keseriusan mengembangkan batik ini juga dengan pagelaran Batik Fashion Week yang sudah menjadi agenda rutin Batam.

Baca Juga: Lion Group Siap Layani Penerbangan ke Indonesia Timur

Guna mendukung permodalan dalam pengembangan industri kreatif batik Batam, Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Batam ini juga mendorong kemudahan bagi UMKM sektor batik ini.

“Kami juga minta perbankan hadiri, karena untuk modal kan tidak sedikit. Mereka menciptakan, dan tugas kami yang memasarkan. Salah satunya melalui penggunaan batik di aktivitas pemerintahan,” ungkapnya.

Pemerintah Batam juga menggelar pelatihan untuk meningkatkan kreativitas dan keahlian pembatik. Pelatihnya langsung didatangkan dari Jawa, agar bisa optimal dan maksimal dalam pengembangan industri kreatif di Batam.

“Jadi belum ada Batik yang di Batam ini luntur, semua kualitas maupun bahan yang digunakan harus bagus. Karena apa, jangan sampai satu produksi yang gagal semua produksi jadi masalah,” tutupnya. (*)

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Update