Kamis, 14 November 2024

Harga Beras Naik Terus, Pedagang Jadi Pusing

Berita Terkait

spot_img
Pedagang sedang mengemas beras yang dibeli warga di pasar Fanindo, Tanjunguncang, Batuaji, Kamis (5/10). F Dalil Harahap/Batam Pos

batampos – Kenaikan harga beras sudah berlangsung selama beberapa bulan belakangan ini. Untuk satu karung beras kenaikan mencapai Rp50 ribu.

Pemilik Toko Multi Sukses, Yanto mengatakan kenaikan beras terus terjadi dan sudah berlangsung cukup lama.

“Naik terus, kami jual untung sikit aja. Paling penting beras ini terjual. Kami pedagang saja pusing, apalagi masyarakat,” kata dia, Kamis (5/10).

Menurutnya, kondisi yang sama dialami toko-toko yang menjual beras di Batam. Selain itu, yang mengalami kenaikan harga adalah semua merk beras.

“Merata kalau kenaikan. Karena semua memang naik dari sana. Kami jual saja,” ujarnya.

Baca Juga: Pertamina Sebut Ada Keterlambatan Pasokan Gas 3 Kg di Batam, Ini Penyebabnya

Hal yang sama juga diutarakan pemilik toko Semangat Baru di Kawasan Pasar Legenda Malaka, Pendi mengungkapkan kenaikan beras terjadi bertahap.

“Pernah per dua minggu naiknya. Kalau dibandingkan dengan harga dulu, memang jauh juga naiknya,” ujar Pendi.

Ia menyebutkan daftar merk beras populer (ukuran 25kg) yang mengalami kenaikan harga, di antaranya, beras Harumas yang kini dijual Rp 335.000 dari sebelumnya Rp 300.000; beras Padang Raya seharga Rp 355.000 dari Rp 345.000; beras Anak Ajaib dijual Rp 315.000 dari Rp 300.000.

Kemudian, beras Bumi Ayu dijual Rp 350.000 dari Rp 335.000; beras Anak Mantap dijual Rp 310.000 dari Rp 290.000; dan beras Rambutan dijual Rp 325.000 dari Rp 300.000.

“Itu adalah perbandingan harga sekarang dengan sekitar seminggu yang lalu. Paling sering dicari itu beras Bumi Ayu dan Anak Ajaib,” tambahnya.

Baca Juga: Pelayaran ASDP dari Batam Tujuan Kalbar Masih Beroperasi Meski Ada Kabut Asap

Ia menambahkan beras yang dijual semuanya merupakan beras premium. Sementara untuk beras Bulog sudah lama tidak jual, dan tidak dapat alokasi untuk dijual.

“Dah lama tak masuk. Dulu pernah jual tapi sekarang tak ada lagi kami jual, sudah lama kosong,” imbuhnya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan polemik kenaikan harga beras ini sudah menjadi atensi Pemko Batam.

Tim pengendalian inflasi daerah yang terdiri dari distributor, pemerintah, dan stakeholder terkait sudah melakukan tindakan untuk meminimalisir kenaikan harga beras.

“Khususnya distributor beras pasti sudah menyiapkan langkah antisipasi. Karena kita bukan daerah penghasil, jadi sangat berharap dari daerah lain. Sejauh ini, Alhamdulillah masih dalam batas wajar,” jelasnya.

Amsakar menjelaskan pasokan sembako, termasuk beras cukup untuk akhir tahun. Bahkan distributor beras sudah menambah pasokan beras untuk antisipasi adanya lonjakan harga beras.

“Kenaikan beras memang terjadi di semua daerah. Batam berupaya untuk mengendalikan harga beras ini,” ungkap Amsakar.

Baca Juga: Pindah ke Batam, Empat Keluarga dari Rempang Terima Bantuan dari Polisi

Selain itu, ada juga penyaluran beras cadangan pangan pemerintah (CPP) dari pemerintah untuk warga yang membutuhkan.

“Ini Bulog yang distribusikan. Tujuan tetap sama terkendalinya inflasi, terutama beras. Harapannya jangan sampai inflasi beras ini berada di atas zona aman. Jadi ini semua bentuk upaya pemerintah terkait antisipasi kenaikan harga beras ini,” bebernya.

Amsakar mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga daya beli. Ketersediaan beras di Batam cukup, sehingga tidak perlu khawatir.

“Inflasi saat ini disebabkan beras. Kalau program yang dijalankan pemerintah berhasil, inflasi beras ini bisa aman. Jadi jangan ada panic buying terhadap beras ini,” bener Amsakar.(*)

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Update