Rabu, 27 November 2024
spot_img

Warga yang Sudah Pindah Berharap Seluruh Tahapan Relokasi Diselesaikan

Berita Terkait

spot_img
Keluhan masyarakat rempaang yang memilih pindah ke Batam.
Suasana Masyarakat Rempang yang memilih pindah ke Kawasan Central Buana Park, Kamis (5/10). F Dalil Harahap/Batam Pos.

batampos–  Warga Sembulang yang sudah pindah ke tempat tinggal sementara di Batam berharap pemerintah segera menyelesaikan seluruh tahapan relokasi yang kampungnya masuk dalam lokasi pengembangan Rempang Eco City. Mereka tak ingin penyelesaian ini berjalan lambat sebab itu akan merugikan mereka yang sudah pindah.

Inilah yang disampaikan empat kepala keluarga yang saat ini tinggal di Ruko Buana Central Park, Tembesi, saat menanti Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia, Jumat (6/10).
Kepada wartawan, Yana perwakilan keluarga yang sudah pindah dari kampung Pasir Panjang menuturkan, ada rasa kekuatiran juga bagi mereka yang sudah pindah saat ini, sebab baru sebagian kecil yang pindah dari sana. Mereka kuatir ada kebijakan lain nantinya sehingga mereka jadi korban.
“Padahal 317 keluarga yang sudah daftar kemarin tapi kok baru segini yang pindah. Serius tak pemerintah dengan masalah ini, ” ujar Yana.
Yana dan rombongan warga yang sudah pindah tadi sangat berharap kedatangan Menteri Bahlil ke tempat tinggal mereka sementara, kemarin, namun hingga malam Menteri Bahlil tak kunjung datang. Mereka ingin memastikan agar warga yang sudah didaftarkan sebelumnya dan ataupun yang belum daftar kapan akan dipindah semuanya.
“Tapi sayang pak Menterinya tak datang juga. Padahal banyak yang mau kami tanya, ” katanya.
Polemik lain yang dihadapi mereka yang sudah pindah ini sebut Yana adalah lokasi relokasi. Awal kesepakatan sehingga mereka mau pindah lokasi relokasi mereka di kampung baru dapur tiga.
Belakangan pemerintah malah menyebut kampung Tanjung Banun sebagai lokasi relokasi. Mereka merasa keberatan, kampung Tanjung Banun sebagai lokasi relokasi. Mereka tetap ingin di kampung baru Dapur tiga.
“Kami seperti dipermainkan. Kami pindah ini karena janjinya akan buka kampung baru di dapur tiga. Bukan numpang kampung orang (Tanjung Banun). Ini tolong diperhatikan. Jangan kami dipermainkan. Kami tak mau numpang di kampung orang. Sementara sekarang saja kami disebut yang aneh-aneh sama mereka yang menolak pindah. Jangan pemerintah buat sesama kami jadi musuhan. Kami yang sudah pindah ini jadi dimusuhin sama mereka yang bertahan di sana, “ujar Yana yang diamini keluarga lainnya.
Mereka berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan Rempang Galang ini dengan cepat dan lokasi relokasi tetap di kampung baru Dapur Tiga.
Penolakan mereka dengan lokasi relokasi baru yakni kampung Banon bukan tanpa alasan. Yana dan keluarga lainnya yang sudah berpuluh tahun tinggal di Pasir Panjang cukup tahu situasi di sana. Mereka yang sudah pindah pastinya dianggap penghianat dan tidak mungkin nyaman jika kembali numpang di kampung yang menganggap mereka sebagai pembelot tersebut. Mereka ingin kenyamanan sesuai janji awal bahwa penerima akan buka kampung baru (bukan numpang) di Dapur tiga.
“Untuk yang lainnya yang belum dipindahkan segera dituntaskan juga biar jangan hanya kami saja yang pindah, ” harap Yana. (*)
reporter: eusebius sara
spot_img

Update