batampos – Pemerintah Kota Batam mengeluarkan surat edaran tentang antisipasi kualitas udara di Batam, Sabtu (7/10). Surat edaran yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Batam diterbitkan setelah melihat Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Batam menunjukkan kualitas udara tidak sehat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin mengatakan kebijakan untuk surat edaran dikeluarkan jika kualitas udara Batam terus mengalami penurunan.
“Edaran atau imbauan dari Pak Wali nanti. Sembari menunggu edaran itu keluar. Menjelang edaran itu dikeluarkan, Jefridin berharap kondisi atau kualitas udara di Batam membaik,” kata Jefridin.
Baca Juga:Â Kualitas Udara Batam Tidak Sehat, Warga Batam Diimbau Pakai Masker
Ia menyebutkan ada dua hal yang bisa dilakukan Pemko Batam saat ini. Pertama mengimbau masyarakat untuk mengurangi atau membatasi kegiatan di luar rumah.
Kedua, jika ingin beraktivitas di luar rumah, usahakan menggunakan masker, untuk berjaga-jaga di tengah jerebu yang mulai terlihat mengalami perubahan setiap harinya.
“Dua hal itu yang bisa kami imbau kepada masyarakat. Pak Wali akan segera keluarkan surat, jika memang kondisi kualitas udara Batam mengalami penurunan,” jelas Jefridin saat dijumpai di Dataran Engku Putri.
Untuk anak-anak sekolah, ia sudah meminta Dinas Pendidikan untuk mengawasi aktivitas anak sekolah.
“Sudah dikoordinasikan semua. Saya imbau pakai masker untuk anak sekolah. Meskipun kualitas udara masih cenderung sedang. Pakai masker untuk meminimalisir dampak dari jerebu ini,” tambahnya.
Mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Batam ini mengatakan ada kegiatan pemantauan kualitas udara melalui AQMS.
Pemantauan melalui Stasiun pengukuran berada di Tanjunguncang, dgn display berada di Nagoya dan Kantor DLH Sekupang.
Parameter kunci yang dipantau PM 10, PM 2.5, SO2, NO2, O3, HC. Dari pengukuran AQMS parameter PM2.5 naik signifikan, dan memang diduga akibat pencemaran asap.
Berdasarkan hasil monitoring dilakukan, sejak tanggal 18 September 2023 sampai hari ini nilai ISPU relatif naik. Pada tanggal 4 Oktober nilai ISPU mencapai 94, dan pada tanggal 7 Oktober sekira pukul 07.00 WIB nilai ISPU sudah di atas 100 (104).
Lanjut Jefridin, tingginya nilai ISPU Batam punya hubungan erat dengan kejadian Karhutla di Sumatera, data BMKG jumlah hotspot di Sumatera kemarin 1.958 titik dan Sumsel 1.386 titik. Jika melihat arah angin, kejadian di Batam mendapat kiriman dari daratan Sumsel. (*)
Reporter: YULITAVIA