Rabu, 27 November 2024
spot_img

Begini Kondisi Perumahan yang Dikontrak Warga Rempang di Nongsa

Berita Terkait

spot_img
Relokasi Warga Rempang
Suasana rumah Ifarudin saat dikunjungi Ketua RW dan beberapa warga lainnya

batampos – Warga Rempang yang sudah pindah ke hunian sementara di Nongsa menempati hunian di Bida Asri 3, Kelurahan Batubesar, Nongsa. Mereka menempati rumah tipe 42.

Ketua RW 021 Batubesar, Nongsa, Sidiq, menjelaskan, total rumah yang ada di Bida Asri 3, Batubesar ada 960 unit, sekitar 270 unit merupakan hunian yang belum pernah ditempati atau kosong.


Sebagian kondisi sempat rusak, namun sudah diperbaiki. Bahkan sebelum warga pindah, rumah-rumah tersebut belum dialiri air dan listrik.

“Ya memang ada yang rusak, karena memang tak pernah ditempati. Terutama bagian pintu, tapi sekarang sudah diperbaiki, lihat saja, banyak pintu-pintu baru. Untuk listrik dan air juga sudah aman,” jelas Sodiq.

Baca Juga: Lima KK Warga Rempang Pindah ke Nongsa, Nyaman Karena Dapat Tempat Tinggal Lebih Layak

Menurut dia, tipe rumah yang ditempati warga Rempang untuk sementara itu adalah 42, dengan luas tanah normal 10×20 meter persegi. Perumahaan itu juga sudah memiliki keamanan dan petugas kebersihan.

“Untuk air, Alhamdulillah tak pernah mati. Tipe rumah 42,dengan luas tanah normal 200 meter persegi. Namun untuk bagian hook atau pinggir itu bisa lebih luas lagi,” jelas Sidiq.

Disinggung biaya sewa di Perumahan tersebut, menurut Sidiq berkisar Rp 600-1 juta. Harga itu tak termasuk lampu dan air.

“Untuk sewa bervariasi, mulai Rp 600 sampai Rp 1 juta,” kata Sidiq.

Sementara itu, Ifarudin warga Rempang yang menempati salah satu hunian di blok F Bida Asri 3 merasa sudah nyaman tinggal di sana. Alasannya, rumah yang ditempati saat ini, jauh lebih layak dari rumah sebelumnya di Galang.

Baca Juga: Warga Batam Centre Masih Kesulitan Dapatkan Gas 3 Kg

Apalagi rumah tersebut memiliki lahan sisa yang bisa dipergunakan untuk kegiatan berkebun.

“Sudah seminggu. Senang tinggal di sini, karena lebih layak dari rumah sebelumnya. Kondisi rumah dulu, ya seperti rumah kebunlah, tapi sekarang bisa dapat hunian lebih layak meski sementara,” jelas pria dengan dua anak ini.

Menurut dia, rumah yang saat ini dihuni di kontrak dengan biaya Rp 1,2 juta per bulan. Harga kontrakan itu setara dengan yang diberikan pemerintah untuk biaya kontrakan sementara.

“Sesuai dengan janji pemerintah, ada yang kontrakan dan juga uang makan. Kalau saya ada 4 orang, satu istri dan dua anak. Cukuplah untuk biaya hidup sehari-hari,” sebutnya. (*)

 

 

Reporter: Yashinta

spot_img

Update