Minggu, 1 Desember 2024
spot_img

Nuryanto Minta Peningkatan Distribusi Gas 3 Kg

Berita Terkait

spot_img
Ketua DPRD Batam, Nuryanto. Foto: Cecep Mulyana/Batam Pos

batampos – Warga Batam masih kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram beberapa waktu terakhir ini. Kekosongan stok gas melon ini dikeluhkan warga.

Warga Perumahan Cipta Regency, Ully mengatakan kesulitan mendapatkan tabung gas 3 kilogram beberapa hari ini. Meskipun sudah mendatangi beberapa pangkalan tapi tidak mendapatkan tabung gas 3 kilogram.


Bahkan ia sudah mendatangi penjual yang ada di pinggir jalan, namun semuanya kosong.

“Biasanya ada, meskipun harganya kadang sampai Rp23 ribu. Namun ini tak ada. Tadi informasi dari pangkalan katanya besok (Rabu, red) baru masuk. Jadi tak dapat gas, saya masak di magic com pagi ini,” ungkapnya, Selasa (10/10).

Baca Juga: Disperindag Batam Akui Penyaluran Gas Melon Terganggu, Ini Penyebabnya

Sulitnya warga Batam mendapatkan pasokan gas 3 kg di pangkalan resmi menjadi sorotan DPRD Kota Batam. Ketua DPRD Kota Batam Nuryanto mengaku sangat prihatin dan meminta kepada Pemerintah Kota (Pemko) Batam khususnya Disperindag untuk bisa mengintensifkan pemantauan stok gas 3 kg.

Sehingga stok yang ada di pangkalan tidak sampai mengalami kekosongan. Intensitas pemantauan ini, juga untuk memastikan kepada masyarakat bahwa stok bahan bakar tersebut sangat tersedia dan aman.

Selain itu, untuk mencegah penjualan oleh pihak agen maupun pangkalan kepada yang bukan sasaran. Mengingat banyak warga mengadukan kondisi sulitnya membeli gas 3 kg di pangkalan karena cepat habis.

“Kami meminta agar semua pihak bisa memantau dan memperhatikan kondisi ini. Karena masyarakat menjadi resah dan kesulitan akibat kelangkaan gas3 kg ini. Kami juga berharap, tidak ada penjualan gas elpiji bersubsidi 3 kg di atas harga eceran tertinggi (HET),” tegasnya.

Baca Juga: Pasar Murah di Batam, Disperindag akan Tambah Pasokan Beras dan Gas

Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta agar masyarakat ikut mengawasi distribusi elpiji 3 kg di setiap pangkalan yang ada di wilayahnya masing-masing.

Jika menemukan ada yang salah dengan penyaluran, seperti penjualan kepada bukan sasaran, agar segera melaporkan ke pihak berwajib disertai data akurat.

“Jangan sampai warga risau. Katanya, tak ada kelangkaan, tapi faktanya warga mengeluh mendapatkan elpiji 3 kilogram,” kata dia. (*)

 

 

Reporter: YULITAVIA

spot_img

Update