Kamis, 28 November 2024
spot_img

Inflasi Turun, Pertumbuhan Ekonomi Naik di Kepri

Berita Terkait

spot_img
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, Suryono memberikan sambutan di kegiatan Temu Responden, Jumat (20/10). F Fiska Juanda/Batam Pos.

batampos – Inflasi turun dan pertumbuhan ekonomi naik di Provinsi Kepulauan Riau. Hal itu disampaikan oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau, Suryono.

Situasi ini menjadi angin segar bagi masyarakat Kepri. Sebab, semua orang dapat nyaman berkegiatan atau berusaha.


Suryono menjelaskan, perekonomian Kepri di triwulan II 2023 tumbuh sebesar 5,04% (yoy) atau 5,77% (ctc), dan merupakan yang tertinggi di Sumatera secara kumulatif di Semester I 2023.

Capain ini seiring dengan tetap kuatnya pertumbuhan sektor konstruksi dan pariwisata yang sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh investasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik.

“Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi sebesar 0,16% (mtm), atau sebesar 1,21% (ytd) dan tercatat sebagai inflasi tahun kalender terendah se-Sumatera. Peringkat ketiga terendah se-Indonesia,” kata Suryono dalam acara temu responden, Jumat (20/10).

Ia mengatakan, capaian inflasi yang rendah ini, berkat hasil kerjasama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta kesuksesan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan secara konsisten, inovatif dan sinergis.

Suryono mengatakan, menjaga inflasi adalah salah satu tugas pokok dari Bank Indonesia. Ia menyebutkan, 3 tugas pokok Bank Indonesia yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

“Tujuan Bank Indonesia mencapai dan memelihara kestabilan rupiah,” ucap Suryono

Ia mengatakan, demi menjaga itu semua perlulah data yang akurat. Data, kata Suryono menjadi komoditas berharga di era digital. Sehingga, kevalidan dan akuratan data sangat penting.

Sehingga, kebijakan yang diambil berdasarkan data yang valid, dapat berdampak terhadap perekonomian negara.

“Mengingat pentingnya peran data, survei dan liaison tersebut, tentunya kerjasama dan dukungan Bapak Ibu sekalian untuk dapat memberikan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini dan tepat waktu sangat diperlukan, baik yang dikumpulkan secara langsung maupun melalui tenaga surveyor di lapangan,” ujar Suryono. (*)

spot_img

Update